Berita

Politik

Ini Sederatan Upaya Penggembosan Untuk Menggagalkan Aksi 212

SENIN, 05 DESEMBER 2016 | 02:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 lalu sukses digelar dengan damai dan tertib meski diikuti jutaan umat Islam. Padahal sebelumnya dilakukan serangkaian upaya untuk menggagalkan Aksi 212 yang menuntut tersangka kasus penistaan agama, Basuki T. Purnama ditahan.

Ketua Dewan Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, menjelaskan upaya penggembosan juga dilakukan untuk menggagalkan Aksi Bela Islam II pada 4 November 2016 lalu.

"Tapi mereka gagal. Lalu mereka belajar. Mereka tingkatkan pengembosan karena mereka tak mau gagal untuk sekian kali. Kali ini (penggembosan dilakukan) terang-terangan," jelas Habib Rizieq dalam acara Evaluasi Aksi Bela Islam III di Markaz Syariah FPI, Petamburan, Jakarta, Minggu (4/12).


Upaya penggagalan tersebut antara lain, instruksi tertulis kepada Kapolda seluruh Indonesia untuk melarang dan mengalangi warga ke Jakarta yang mau ikut Aksi 212. Perusahaan transportasi juga disurati secara resmi agar tak menyewakan bus mereka kepada masyarakat.

"Bahkan ada heli diturunkan di Bakauhei untuk menghalangi mobil masuk ke pelabuhan supaya tidak bisa nyebrang (ke Merak). Sampai pilot tentara yang bawa itu heli nangis. Di satu sisi ingin bersama rakyat, disi lain dia ditekan atasan," jelas Imam Besar FPI ini.

Tak hanya itu, puluhan bus yang membawa umat Islam dari Sumbar untuk ikut Aksi 212 juga dirazia, di tengah jalan diturunkan.

"Kemudian ada jembatan yang sebenarnya tidak rusak. Tahu-tahu ditaruh beko disana. Katanya mau membetuli jembatan supaya orang tidak lewat. Itu sampai enam jam ditahan," ucapnya.

Tak hanya itu, setiap kelurahan di Jakarta ditempel maklumat larangan ikut Aksi 212. Bahkan selebaran larangan tersebut disebar menggunakan heli kopter. Dihembuskan juga isu makar.

"Setelah itu, pernyataan-pernyataan pimpinan keamanan di televisi, yang begitu keras, sampai kelihatan tegang. Jadi negara seperti mau perang. Sejumlah tokoh, kiai, habaib didatangi, dibujuk supaya tidak hadir di Aksi Bela Islam III," beber Habib Rizieq.

Tak cukup sampai disitu, dia menambahkan, seorang kiai yang juga pimpinan ormas Islam terbesar mengeluarkan fatwa shalat Jumat di jalan tidak sah.

"Ini semua dalam rangka penggembosan. Habis-habisan digembosi," katanya menceritakan.

Dengan serangkaian upaya penggagalan tersebut, Aksi 212 semestinya sudah gagal. Namun, beruntung Aksi 212 tetap terlaksana.

"Tapi alhamdulillah, setelah kita lakukan komunikasi-komunikasi, dialog-dialog, diskusi-diskusi, akhirnya kita terima keinginan Pemerintah untuk (acara) digelar di Monas. Tapi dengan syarat-syarat yang kita minta," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya