Berita

Didit Herdiawan/Puspen TNI

Pertahanan

Panglima TNI: Alumni Menwa Harus Punya Semangat Kebangsaan

MINGGU, 04 DESEMBER 2016 | 07:21 WIB | LAPORAN:

Posisi strategis Indonesia sangat rentan disusupi kepentingan asing dengan berbagai model perang yang berkembang saat ini.

Itulah sebabnya peran Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) sebagai kelompok intelektual muda sangat penting dalam menghadapi segala bentuk ancaman.

Demikian amanat tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dibacakan oleh Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan pada acara pelantikan pengurus periode 2016-2021 dan rapat kerja Nasional  IARMI  2016 di gedung Nusantara IV DPR, Jakarta, kemarin.
 

 
Lebih lanjut disampaikan Panglima TNI bahwa Menwa mendapat pelatihan militer untuk dipersiapkan mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

"Segenap anggota IARMI harus memiliki semangat kebangsaan guna mempertahankan dan menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai," ujarnya.

Gatot kembali mengingatkan, saat ini potensi ancaman bukan lagi datang dari serangan militer negara lain, melainkan kegiatan terorisme, gerakan separatis, dan aktivitas-aktivitas ilegal yang berkaitan dengan sumber daya alam yang bersifat multidimensional.

"Ancaman tidak hanya berasal dari aksi aktor negara tetapi juga dari aksi aktor non negara," katanya.

Karakter perang yang berkembang saat ini, menurut Gatot, mengalami perubahan menjadi model peperangan non konvensional, non linear atau asimetris (asymetric warfare) dan patut dicermati bersama. Perang asimetris yang bersifat multi-dimensional dapat berlangsung dalam berbagai sektor dan dipicu oleh aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, ideologi dan lainnya.

"Memiliki pertahanan yang tangguh dari berbagai macam perang yang berkembang saat ini adalah sebuah kebutuhan mendasar bagi setiap bangsa, karena kemampuan pertahanan  tidak saja penting dalam menjaga keselamatan bangsa, namun juga merupakan simbol kekuatan serta sarana untuk menggapai cita-cita, tujuan, maupun kepentingan nasional," ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Terkait proxy war, Gatot menjelaskan, secara sederhana, peristiwa saling adu kekuatan di antara dua belah pihak yang bermusuhan dengan menggunakan pihak ketiga, di mana sering disebut dengan boneka.

"Pihak ketiga dapat berwujud LSM, ormas, kelompok masyarakat atau perorangan merupakan pihak yang tidak dikenal oleh siapapun, kecuali pihak yang mengendalikannya. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa harus waspada terhadap pihak-pihak yang akan menghancurkan bangsa Indonesia," tandasnya.[wid]

 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya