Berita

Jokowi Dan Haedar Nashir/Net

Politik

Kepada Haedar, Presiden Akui Ada Segelintir Orang Menyetir Bangsa Ini

SENIN, 28 NOVEMBER 2016 | 16:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia saat ini dinilai tak berdaulat. Karena pembangunan disetir oleh segelintir orang yang nafsunya berlebih. Atas nama pembangunan, tapi yang terjadi sebenarnya merusak Indonesia dan peradaban.

"Semua orang meyakini itu," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberikan sambutan pembukaan acara Tanwir I bertajuk 'Meninggikan Akhlak Membumikan Dakwah untuk Indonesia yang Berkemajuan' di Hotel Narita, Tangerang, (Senin, 28/11).

Termasuk Presiden Jokowi yang meyakini demikian. Bahkan, sambung Haedar, dalam pertemuan di kantor PP Muhammadiyah, presiden menyatakan lebih ekstrem. Yang segelintir orang itu kurang dari 1 persen warga Indonesia.

"Kehidupan kita tak maju-maju, bukan karena sekadar uang, tapi ada nafsu yang berlebih yang tak puas-puas. Akhirnya yang dirugikan rakyat," jelasnya.

Karena itu, kalau Indonesia ingin maju, para elite harus menjadi negawaran, berpijak pada agama dan Pancasila. Selain mengawal NKRI sesuai yang dicita-citakan para founding fathers, yang lebih penting para elite harus menjadi tauladan.

"Makanlah makanan halalan thoyyiban. Bangun demokrasi yang berkeadaban. Insya Allah 10, 20 tahun ke depan, Indonesia berkemajuan akan terwujud," ungkapnya.

Karena itu dia mengingatkan, perlu ada perbaikan. Dan perbaikan harus dimulai dari hulu.

"Dan kalau sampai hari ini tidak ada kesadaran baru, bahwa ikan busuk di mulai dari kepala, berkah Allah tidak akan turun untuk bangsa ini. Dan itu kita tidak hendaki," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Haedar mengingatkan dengan mengutip QS Al Isra ayat 16: Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah). Tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku padanya ketentuan kami. Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. [ian]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Hadirkan Hosted PBX, Telkom Permudah Layanan Telepon

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:06

Ini 5 Anggota DPR Termiskin Versi LHKPN KPK

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:06

Kejagung Geledah Kementerian LHK

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:04

Wamenaker Soroti Masifnya Job Education Mismatch di ICE UP 2024

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:51

Neraca Perdagangan dan Investasi Era Jokowi Capai Hasil Positif

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:33

Kalau Boleh Memilih, Pasha Ingin Bertugas di Komisi I atau VIII DPR

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:33

Absen Perkuat Garuda, Begini Penjelasan Justin Hubner

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:31

Airlangga Teratas di Susunan Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:24

Airlangga: Indonesia Berhasil Bertahan dari Krisis Global di Era Jokowi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:17

Eks Menhub Singapura Divonis Penjara Setahun usai Terima Gratifikasi hingga Tumpangan Jet Pribadi

Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:13

Selengkapnya