Berita

AM Fatwa

Politik

Fatwa: Ahok Mestinya Rendah Hati, Bukan Malah Bangga Jadi Tersangka

KAMIS, 17 NOVEMBER 2016 | 06:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sikap enteng Basuki T. Purnama terkait penetapan dirinya sebagai tersangka kasus penistaan agama disesalkan. Apalagi, cagub incumbent tersebut merasa bangga bahkan dia berharap bisa seperti Nelson Mandela, yang sebelum jadi Presiden Afrika Selatan dipenjara terlebih dahulu.

"Saudara Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebaiknya bersikap rendah hati dan tidak malah bangga dalam menanggapi dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus penodaan agama," ujar anggota DPD RI, AM Fatwa. Fatwa menyampaikan itu lewat "Surat Terbuka Untuk Ahok" yang juga diterima sampai ke Redaksi.

Menurutnya, Ahok tidak pantas menganalogikan dirinya dengan Nelson Mandela, tokoh besar yang dihormati dunia.

"Sudah tiga kali saya berkunjung ke Afrika Selatan, tempat pembuangan banyak sekali pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia, sekaligus mendalami nurani dan penghormatan luar biasa rakyat Afrika Selatan kepada Mandela yang sangat dicintainya," jelasya.

Sebagai orang yang jauh lebih tua dan cukup kenal dekat dengan Ahok, dari lubuk hati yang dalam, senator asal Jakarta ini menasehati Ahok agar bersikap rendah hati dan jadikanlah peristiwa tersangkanya dalam kasus penodaan agama ini sebagai pelajaran penting dalam kehidupannya.

Menjadi tersangka, terdakwa dan dipenjara misalnya dalam kasus penodaan agama (Islam) di negeri muslim terbesar di dunia, dari sudut pandang manapun tidak pantas dibanggakan oleh seorang Ahok.

"Saya juga mengingatkan ketika saya hadir dalam pelantikan Ahok menjadi Gubernur di Istana Negara, Rabu, 19 November 2014, saat saya salaman untuk pamit dengan Presiden Jokowi, dengan disaksikan Wapres Jusuf Kalla, beliau pegang erat tangan saya sambil tiga kali mengucapkan, 'Pak, saya titip Ahok'," urai Fatwa, yang pernah dipenjara pada masa Orde Baru ini.

Karena itu Fatwa mengingatkan lagi agar Ahok lebih berhati-hati kalau berbicara.

"Ahok, peliharalah mulutmu, mulutmu harimaumu," tutupnya.

Kemarin Ahok menegaskan dirinya dijadikan tersangka karena difitnah dan dizalimi. Karena itu dia tidak malu dengan status tersebut tersebut. "Tersangka, jadi tersangka saja. Yang malu itu tersangka koruptor. Kalau tersangka belain orang, bangga saya," ucapnya.

Setelah dia mengatakan bisa saja nanti setelah dipenjara dia menjadi presiden seperti Nelson Mandela. "Mandela dipenjara 35 tahun jadi presiden. Siapa tahu gue jadi presiden kan enak, ngapain pusing," ungkapnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya