Berita

Ignasius Jonan/Net

Bisnis

Jonan Minta Pertamina Komit, Jangan Ngeles...

Soal Kebijakan BBM Satu Harga
SELASA, 15 NOVEMBER 2016 | 09:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) untuk merealisasikan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di seluruh Indonesia. Pertamina diminta jangan ngeles dan mesti komit menjalankan kebijakan tersebut.

Menteri ESDM Ignasius Jonan berharap, program terse­but dapat berjalan sesuai waktu yang ditargetkan. Apalagi, PT Pertamina (Persero) tahun hingga September 2016 telah mengantongi laba sebesar 2,83 miliar dolar AS.

Jonan mengungkapkan, untuk merealisasikan kebijakan BBM satu harga, pihaknya sudah menerbitkan Permen.


"Kami sudah menerbitkan Permen untuk mengimplemen­tasikan instruksi Presiden yang sangat mulia, menyeragamkan harga BBM untuk premium RON 88 dan solar 48, dari Sa­bang sampai Merauke," kata Jonan kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Dengan Permen tersebut, lan­jut Jonan, maka siapa pun yang menjadi penyalur harus menjual premium ron 88 dan solar 48 dengan harga yang sama hingga ke tangan konsumen di seluruh Nusantara.

Jonan berharap, BBM satu harga berjalan tepat waktu. Tepatnya per 1 Januari 2017. "Tidak ada alasan Pertamina untuk tidak merealisasikannya di lapangan," tegasnya.

Apalagi, lanjut bekas Men­teri Perhubungan itu, tidak ada masalah keuangan yang dihadapi perusahaan pelat merah tersebut. Dalam laporan keuangan ter­baru, hingga kuartal III-2016, laba Pertamina mencapai 2,83 miliar dolar AS.

"Mereka bilang biayanya (menyeragamkan harga BBM di seluruh Indonesia-red) butuh Rp 800 miliar. Kan jumlah itu kecil dibandingkan keuntungan Pertamina yang sekitar Rp 40 triliun," cetus Jonan.

Sekadar informasi, dalam laporan keuangan yang dirilis Direktur keuangan PT Pertamina Arief Budiman pada Jumat (11/11), laba Pertamina pada sepanjang Januari-September 2016, mencapai 2,83 miliar dolar AS atau naik 209 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,42 miliar dolar AS.

Capaian tersebut mengalahkan perusahaan migas raksasa dunia. Di antaranya, pertama, Exxon Mobil Corp. Perusahaan migas asal Texas, Amerika Serikat (AS) ini, tercatat hanya meraup laba bersih sebesar 2,65 miliar dolar AS sepanjang periode Januari-September 2016. Laba tersebut merosot jauh jika dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4,24 miliar dolar AS.

Kedua, BP Global. Perusahaan minyak asal Inggris ini tercatat membukukan laba 1,62 miliar dolar AS pada kuartal III 2016 (Juli-September). Namun untuk periode Januari-September 2016, BP Global masih merugi 382 juta dolar AS. Kenaikan laba di kuartal III-2016, belum bisa menutupi kerugian sepanjang semester I yang mencapai 2,002 miliar dolar AS.

Dan, ketiga, Chevron. Perusa­haan ini membukukan laba 1,28 miliar dolar AS khusus untuk kuartal III-2016. Laba tersebut turun jika dibandingkan tahun lalu sebesar 2,03 miliar dolar AS. Sedangkan untuk periode sembilan bulan pertama di 2016, Chevron justru membukukan rugi 912 juta dolar AS. Untuk pe­riode yang sama tahun lalu, peru­sahaan ini mampu membukukan laba 5,17 miliar dolar AS.

Bangun 22 APMS

Vice President Corporate Communication Pertamina Wi­anda Pusponegoro mengung­kapkan, pihaknya terus berupaya agar program BBM satu harga dapat dilaksanakan tepat waktu. Menurut Wianda, saat ini pihaknya tengah memetakan lokasi untuk pembangunan 22 Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).

"Kita akan membangun APMS. Kita sedang finalisasi tempatnya. Ada yang masuk wilayah Maluku Utara, Maluku, dan beberapa wilayah di Kalimantan Utara," terang Wianda kepada Rakyat Merdeka, akhir pekan lalu.

Wianda menerangkan, dalam membangun AMPS, pihaknya akan bekerja sama dengan mitra lokal. Menurutnya, satu APMS memiliki kapasitas storage 30 drum dengan biaya investasi sebesar Rp 1 miliar.

Selain membangun APMS, lanjut Wianda, pihaknya ta­hun ini akan mendatangkan 1 pesawat air tractor untuk bisa menjangkau wilayah Papua dan Papua Barat, termasuk wilayah Kalimantan Utara. Kemudian, tahun depan, Pertamina akan menyiapkan 2 pesawat khusus pengangkut BBM.

Apakah kebijakan BBM satu harga bisa berjalan Januari 2017? Wianda bilang, pihaknya akan berupaya bisa menjangkau semua wilayah. Menurutnya, mengimplementasikan program BBM satu harga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, geografis Indonesia yang cukup luas, sementara pembangunan dilakukan secara bertahap. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya