Berita

Hukum

KPK Masih Buru Bekas Sopir Dan Empat Ajudan Nurhadi

SENIN, 14 NOVEMBER 2016 | 17:29 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan penyelidikan dugaan keterlibatan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dalam kasus suap pengamanan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih terus berjalan.

Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan hingga saat ini penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan Nurhadi masih tetap berjalan. Tak hanya itu, pencarian terhadap Royani, mantan Sopir Nurhadi yang diduga mengetahui dugaan keterlibatan Nurhadi juga masih terus dicari oleh penyidik KPK.

"Jadi penyelidikan masih jalan. Kami juga mencari orang-orang yang sulit dicari," ujar Agus Rahardjo di Kantornya, jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (14/11).


Agus menjelaskan, lambatnya proses penyelidikan ini lantaran sulitnya mendatangkan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan, seperti mendatangkan Royani dan sejumlah ajudan Nurhadi dari kepolisian RI.

Meski demikian, pihaknya telah melakukan segala cara agara Royani dan empat anggota kepolisian RI yang menjadi ajudan Nurhadi bisa memberikan keterangan. Salah satunya, memasukkan nama Royani dalam daftar pencegahan ke luar negeri ke pihak Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

"Mudah mudahan (Royani) nanti kami temukan," kata Agus.

Sebagaimana diketahui, pada 20 April 2016 lalu, petugas KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution.

Edy diduga menerima uang sebesar Rp150 juta dalam dua kali pemberian pihak swasta bernama Doddy Aryanto Supeno.

Dari hasil pengembangan, KPK menelisik adanya dugaan keterlibatan Nurhadi dalam kasus tersebut. Penyidik juga telah mengeledah ruangan kerja Nurhadi dan rumah pribadinya di jalan Hanglekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dari pengeledahan di rumah Nurhadi, penyidik menemukan uang Rp 1,7 miliar, sebagian di antaranya ada di toilet kamar mandi.

Dari rumah Nurhadi, penyidik juga menggeledah kantor Nurhadi di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Setelah itu, Nurhadi harus berurusan dengan KPK untuk menjelaskan semuanya. Belakangan, istri Nurhadi, Tin Zuraida juga terseret dan ikut menjadi saksi.

KPK juga memeriksa orang-orang terkait penggeledahan rumah Nurhadi, di antaranya Tin Zuraida, istri Nurhadi, Royani alias Pak Roy, sopir Nurhadi yang selalu mangkir pemeriksaan KPK. Royani diduga menghilang setelah KPK mengungkap kasus suap ini. Alhasil, Roy dikenakan pencegahan ke luar negeri.

KPK juga memburu empat polisi yang jadi ajudan Nurhadi. Anggota Korps Bhayangkara itu adalah Brigadir Ari Kuswanto, Brigadir  Dwianto Budiawan, Brigadir Fauzi Hadi Nugroho, dan Ipda Andi Yulianto.

Keempat anggota Poliri ini selalu mangkir jika dipanggil penyidik KPK. Alasannya, kala itu, empat anggota tersebut sedang ditugaskan ke Poso masuk dalam Satgas Operasi Tinombala untuk menangkap kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya