Berita

Desmond J Mahesa/Net

Pertahanan

Gerindra: Bisa Saja Bom Samarinda Untuk Alihkan Isu

SENIN, 14 NOVEMBER 2016 | 13:54 WIB | LAPORAN:

. Ledakan bom di depan Gereja Oikumene di Jalan Ciptomangunkusumo, Sengkotek, Samarinda menunjukan bahwa negara, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), telah gagal dalam melakukan pengawasan.

"Pertama, ini kan pelakunya mantan pelaku teror yang sudah masuk Lapas, itu kan dalam pengawasan BNPT‎, kalau ada yang melakukan bom lagi, berarti kan pengawasan itu gagal," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa kepada wartawan, Senin (14/11).

Kedua, lanjut dia, harus dilihat juga apakah tujuan dari aksi teror tersebut. Menurutnya bisa saja aksi teror kemarin merupakan pengalihan isu kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semata.


"Bisa begitu. Bisa juga ini state terorism. Makannya kita harus hati-hati mensikapinya," katanya.

Pasalnya aksi teror dilakukan ketika kondisi dan suasana politik yang agak memanas akibat Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu.

"Sampai sekarang masih terasa. Apakah ini bukan daripada mainan? Yang memainkan ini siapa? Apakah kelompok-kelompok yang katanya teroris itu mencari momen ini untuk membesarkan organisasi mereka? Atau ini mainan dari kekuasaan juga?" ujarnya.

Ketua DPP Partai Gerindra ini mengkhawatirkan jika memang terjadi state terorism, maka kejadiannya tak akan jauh berbeda dengan gejala awal terorisme di Poso. Dimana ada sekelompok orang non-Muslim melakukan penyerangan-penyerangan ke desa Muslim sehingga terjadi bentrokan antara Muslim dan non Muslim.

"Tapi karena proses penanganannya lamban dan tidak memuaskan masyarakat Muslim Poso. Ini yang terjadi kemudian, pasca itu, Santoso masuk Lapas karena melakukan perampokan dan setelah itu jadi teroris beneran," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa dugaan state terorism itu bukanlah tanpa dasar. Sebab menurut dia, sebelum ada BNPT, terorisme di negeri ini tidaklah sedahsyat sekarang-sekarang ini.

"Setelah ada lembaga ini (BNPT) kok semakin parah. Kesannya ada project," ketusnya.

Dia menduga teroris justru dibina oleh BNPT itu sendiri. Karenanya harus segera ditangani. Polisi harus berhati-hati, tak boleh segera memvonis orang sebelum ada proses hukum di pengadilan.

"Nah inilah kita harus melihat situasi hari ini ada politik mengalihkan isu, hal-hal seperti ini yang mesti kita waspadai. Jangan sampai kepentingan-kepentingan yang nggak jelas‎, politik kekuasaan, nakut-nakuti proses politk kita ini, jadi negara kita makin nggak sehat dan itu yang kita sayangkan," tutupnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya