Pilkada DKI Jakarta 2017 memiliki banyak dinamika yang berpotensi memecah belah bangsa, karena kentalnya unsur kampanye berbau suku, agama, ras, dan antar golongan (Sara).
Menanggapi hal itu, segenap aktivis muda Muhammadiyah mendeklarasikan Relawan Matahari Jakarta (RMJ) sebagai bentuk tanggung jawab sejarah untuk ikut meluruskan kembali arah perjalanan bangsa.
"Bagaimana tidak, pendahulu kami adalah para pendiri yang ikut melahirkan republik ini. Republik yang disepakati dalam kerangka Pancasila sebagai anti tesis dari pemikiran ke-Islaman yang progressif berkemajuan dengan wawasan kebangsaan yang diimpikan," ujar Ketua RMJ Supriadi Djae usai deklarasi Relawan Matahari Jakarta (RMJ) bertajuk 'Islam Berkemajuan untuk Kebhinnekaan Jakarta' di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta (Minggu, 13/11).
Pria yang akrab disapa Sudja itu menjelaskan bahwa gagasan tersebut dikristalisasikan dan diekspresikan RMJ melalui gerakan politik dengan mendukung pasangan petahana Basuki Thahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Menurutnya, dukungan merupakan wujud dan cara untuk menjaga kebhinnekaan di ibu kota.
"Ini juga bukti bahwa aktivis-aktivis Muhammadiyah berdiaspora dan akan saling menguatkan pilar-pilar ke-Indonesia-an. Dukungan ini juga untuk memastikan program pembangunan yang sudah berjalan dengan sangat baik harus dilanjutkan dan diteruskan. Sebab akan rugi bila pembangunan yang baik mengalami keterputusan akibat perubahan di level aktor," jelasnya.
Mantan ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu melanjutkan, pihaknya dengan tegas menolak dan akan menghindari politisasi agama karena akan merusak kebhinnekaan bangsa. Dengan begitu, Pilkada DKI akan terfokus pada rekam jejak kandidat serta program kerja yang ditawarkan.
"Kami juga melihat secara nyata banyak program dan kineja Ahok-Djarot yang berpihak kepada kepentingan umat. Sebut saja program renovasi masjid dan mushola, program mengumrohkan pengurus masjid di seluruh DKI yang tidak pernah dilakukan gubernur-gubernur sebelumnya. Serta mulai meniadakan secara bertahap tempat kemunkaran seperti lokalisasi di Kalijodo," pungkas Sudja yang juga aktif di Pemuda Muhammadiyah.
Relawan Matahari Jakarta sendiri terdiri dari ratusan aktivis Muhammadiyah yang pernah berkecimpung di berbagai organisasi sayap ormas bentukan Kiai Haji Ahmad Dahlan tersebut, seperti kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah, hingga Nasyiatul Aisyiah (NA).
[wah]