Berita

Din Syamsuddin/Net

Hukum

Din Syamsuddin: Ahok Merusak Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

MINGGU, 13 NOVEMBER 2016 | 15:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki T. Purnama, dalam sebuah pertemuan di Kabupaten Kepulauan Seribu pada Selasa, 27 September 2016 lalu merusak keharmonisan dan kerukunan umat bergama di Indonesia.

Karena selain memasuki wilayah keyakinan pemeluk agama lain, memberikan penilaian terhadap pemahaman agama lain, dan lebih paranya lagi Ahok memakai kata yang bersifat pejoratif mengandung kebencian.

"Kerukunan antar agama dan antar suku/ras tengah kita rajut tapi Ahok merusaknya," tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam pesan singkat yang diterima Kantor Berita Politik RMOL petang ini (Minggu, 13/11).

Menurutnya, takdir Allah yang memelesetkannya dengan ujaran kebencian di Pulau Seribu yang kemudian mendorong reaksi besar adalah tanda bahwa kekuasaan dan keadilan Ilahi sedang menempuh jalannya.

"Kepada kaum beriman/umat beragama jangan abaikan itu," kata Presiden-Moderator Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) ini mengingatkan.

Sebab, kiprah Ahok selama memimpin DKI Jakarta tidak sepi dari kelemahan-kelemahan mendasar. Namun dia selalu lolos bahkan dari dugaan kasus korupsi.

Din menjelaskan Ahok sangat patut diduga melakukan korupsi dalam kasus RS Sumber Waras dan reklamasi pulau-pulau di Teluk Jakarta. Namun KPK tidak berdaya menyeretnya seperti menyeret para tersangka yang diduga menerima suap dalam jumlah kecil sekalipun.

"Sepertinya ada kekuatan besar yang membelanya, dan pihak pemangku amanat dan penentu kebijakan seperti tidak berdaya bekerja dengan hati nurani," ucap Guru Besar UIN Jakarta ini.

Tak hanya itu, menurut Din, Ahok juga selama ini bukan bekerja untuk rakyat kecil. Dia lebih bekerja untuk para pengusaha besar, misalnya yang lebih kentara terkait proyek reklamasi. Karena itu dalam amatan Din, Ahok sebenarnya tak punya prestasi selama memimpin Ibukota.

Prestasinya memimpin Jakarta selama ini lebih karena opini yang dibangun media-media pendukungnya yang tidak menampilkan keburukan-keburukannya.

"Apa yang dianggap sebagai keberhasilan Ahok sesungguhnya sudah dimulai sejak masa Gubernur Joko Widodo, bahkan Gubernur Fauzi Wibowo dan Sutiyoso," ucapnya.

Perilaku politik Ahok juga menjadi contoh buruk dari seorang politikus. Ahok yang loncat-loncat dari partai yang satu ke partai lain menunjukkan ambisi kekuasaan yang sangat oportunistik. Bahwa dia melupakan partai atau orang yang berjasa mendukungnya juga merupakan perilaku tidak etis dari seorang  pemimpin.

Dari contoh-contoh yang diuraikan di atas, Din berkesimpulan Ahok adalah problem maker, bukan problem solver.

"Kita semua harus bersama-sama tergerak untuk menyelamatkan bangsa ini dari ketersanderaan dan perpecahan," tandasnya.

Karena itu pula Din menegaskan sikapnya tersebut bukan karena Ahok Kristiani atau Tionghoa, bukan pula karena dirinya mendukung salah satu dari dua pasangan calon lain.

"Saya menolaknya adalah karena hati nurani saya meyakinkan bahwa dia bukan pemimpin yang cocok bagi masyarakat Jakarta apalagi Indonesia," demikian Din Syamsuddin. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya