Berita

Mashuri Mashuda (tengah)

Nusantara

Aksi Damai Pemuda Muhammadiyah Sambut Jokowi Digagalkan Aparat Keamanan

SELASA, 08 NOVEMBER 2016 | 12:47 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sejumlah aktivis Pemuda Muhammadiyah yang akan melakukan aksi damai menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62 Jakarta Pusat, Selasa pagi (8/11) tadi, berhasil digagalkan aparat keamanan.

Tak hanya itu, mereka juga dihalau keluar dari lingkungan Muhammadiyah hingga ke jalan Menteng Raya 58.

"Kami hanya mau aksi damai," kata pengurus PP Pemuda Muhammadiyah, Mashuri Mashuda, kepada pers.


Karena dilarang, pihaknya tidak melawan. Mereka mengikuti arahan dan permintaan aparat. Namun yang membuat kesal, tidak hanya sejumlah poster diamankan, mereka dihalau ke luar komplek PP Muhammadiyah.

"Tak boleh aksi damai, ok kami turuti. Tapi jangan usir kami. Ini rumah kami," jelas Mashuri, yang juga anggota Jaringan Saudagar Muhammadiyah ini.

Mashuri menjelaskan mereka sebenarnya tidak melakukan aksi penolakan. Rencananya, mereka menjalankan aksi diam dengan poster yang memuat beragaman tulisan.

"Tulisannya juga tak ada menolak Presiden. Kami hormati tamu dan kami hormati sikap Ayahanda kami di PP Muhammadiyah yang menerima kedatangan Presiden," tegasnya.

Dia mengingatkan, pada Aksi Bela Islam II Jumat lalu (4/11), ada ribuan warga Muhammadiyah ikut demo ke Istana. Namun, Presiden tidak menemui perwakilan pengunjuk rasa.

"Lah, sekarang dia malah datang kesini. Kami juga heran apa lagi yang akan dibicarakan. Toh, Presiden juga sudah mengundang Muhammadiyah ke Istana hari Selasa pekan lalu," tandasnya.

Poster yang sedianya mereka bawakan tersebut antara lain berbunyi: "Kami ke Istana, Pak Presiden kemana?", "Ahok yang menistakan agama, kenapa Pak Presiden yang sibuk?", "Pemuda Muhammadiyah kawal kasus Ahok", "Sudah banyak yang dijerat kasus penistaan agama, kenapa Ahok masih bebas," dan "Berjamaah melawan penista agama."

Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Siswanto yang memakai seragam Kokam juga diminta meninggalkan lingkungan Muhammadiyah. "Petugas keamanan sudah cukup," kata seorang aparat kepada Siswanto.

Kapolsek Menteng Ronald Purba memohon kerja sama dari pihak aktivis Pemuda Muhammadiyah. Dia mengatakan pihaknya hanya menjalankan tugas untuk memastikan pengamanan RI 1. ‎[rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya