Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Melihat Pangkalan Militer TNI di Natuna

KAMIS, 06 OKTOBER 2016 | 19:18 WIB | LAPORAN:

Demi memperkuat wilayah pulau terluar Indonesia, khususnya di Natuna, TNI tengah membangun pangkalan militer di ujung Pulau Ranai, Natuna. Pangkalan militer ini dibangun berdekatan dengan Laut China Selatan, daerah yang kini tengah menjadi konflik negara-negara dunia.

Di sini, semua satuan TNI nantinya akan berkumpul, seperti Zeni, Kavaleri, hingga marinir. TNI membangun markas, mess perwira, kantor kompi, hingga klinik. Pembangunan pangkalan militer yang mampu menjadi markas 350 prajurit TNI. Pangkalan militer ini juga dibangun sendiri oleh 180 pasukan marinir.

Komandan Pangkalan Marinir (Danlamar) Kolonel Marinir, Teguh Widodo yang mengawal langsung pembangunan pangkalan militer ini bercerita, pembangunan pangkalan militer di pulau terluar Indonesia ini menjadi tugas maha penting bagi marinir, yang memang bertugas mengamankan pulau terluar Indonesia.

"Ini menjadi tugas kita. Dengan segala keterbatasan (dana), kita menargetkan Maret tahun depan selesai," ujar dia, di Natuna, Kamis, (6/10).

Titik lokasi pembangunan pusat militer di Natuna ini sebelumnya masih belum terjamah pembangunan. Listrik misalnya, baru dipasok PLN sekitar satu bulan, setelah kunjungan pertama Presiden Jokowi. Sebelum adanya BTS (tower penangkap sinyal ponsel), para prajurit hanya berkomunikasi memanfaatkan radio.

Teguh bercerita lagi, selama ini di perairan Natuna memang merupakan daerah rawan yang kerap dimasuki oleh kapal-kapal asing. Kapal-kapal berbendera Thailand, Vietnam dan negara lain seliweran di sini. Terbukti, tahanan detensi di Pangkalan Angkatan Laut Rinai, membludak. Lebih dari 100 tahanan hasil penangkapan kapal asing di tahan oleh pihak LANAL Ranai.

"22 mil dari ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) kita kan Laut China Selatan. Disana itu ikannya banyak sekali, kaya sumber daya. Makanya rebutan banyak negara," kata dia.

Teguh mengakui, jika Natuna tidak dikawal ketat oleh TNI, bisa berpotensi jatuh ke tangan negara asing. Apalagi, Natuna mengandung banyak sekali sumber daya alam. Bukan hanya ikan, tapi juga kandungan gasnya yang luar biasa.

Natuna, bisa sama nasibnya seperti Pulau Sipadan dan Ligitan, jika tidak cepat diamankan oleh pemerintah Indonesia. Ini terbukti, dengan adanya antena pemantau pesawat Malaysia di salah satu bukit di Ranai. Antena atau tower pemantau itu berfungsi mengatur penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Kuching, Malaysia.

"Saya gak tau siapa yang ngizinkan bangunannya. Semacam bangunan pemantau gitu. Itu kan bahaya sebenarnya, lama-lama orang asing masuk semua kesini," jelasnya.

Pulau terluar lainnya, yakni Pulau Sekatung, yang tidak berpenghuni, telah ditempati oleh regu marinir berjumlah 13 personil, untuk mengantisipasi pergerakan-pergerakan kapal asing di wilayah perairan Natuna.

"Itu yang paling dekat dengan Laut China Selatan. Tidak berpenghuni, tapi marinir sudah menguasai disana," tegasnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memang telah memfokuskan untuk memperkuat pangkalan militer Indonesia di pulau-pulau terluar seperti di Natuna, Morotai, dan Saumlaki.

"Kalau ini Natuna tidak diberdayakan, semuanya lari kesini nanti. Orang Thailand, Malaysia, China kesini semua nanti," demikian Gatot. [sam]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya