Berita

Foto/Net

Pertahanan

PT DI Harus Perbaiki Kinerja Untuk Dukung Alutsista TNI AU

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016 | 00:31 WIB | LAPORAN:

. Rencana TNI AU membeli helikopter Agusta Westland 101 (AW 101) buatan Inggris untuk melengkapi rencana strategis dalam memperkuat Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista), menjadi pekerjaan rumah bagi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk menggenjot kinerja.

Demikian dikatakan oleh Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman di Jakarta, Kamis (22/9).

"TNI AU cukup familiar untuk mengoperasikan helikopter di dalam keluarga Puma yang merupakan produksi Airbus Helicopter, Perancis, seperti pada seri AS332 Super Puma dan SA330 Puma, dengan lisensi produksi PT DI sejak lebih dari 30 tahun yang lalu," kata Jajang.


Kata Jajang, di masa depan PT DI harus memperbaiki kinerja. Sehingga TNI tidak perlu memesan kebutuhan alutsista ke negara lain. Menurutnya hingga saat ini produk yang dihasilkan oleh PT DI juga kurang memadai. Sebagai contoh adalah akhir-akhir ini beberapa kali matra udara dari keluarga Super Puma mengalami kecelakaan.

"Hingga April 2016 silam, Super Puma tercatat mengalami beberapa kali musibah," kata dia.

Dengan kondisi tersebut, kata Jajang, seharusnya PT DI semakin meningkatkan kinerjanya. Sayangnya, kondisi yang ada menunjukkan kondisi sebaliknya. Kinerja BUMN ini dalam pembuatan pesawat atau helikopter yang semestinya menjadi kebanggaan, ternyata hanya menorehkan rapor merah dan mengecewakan harapan publik.

"Apalagi, salah satu tugas PT DI adalah menopang kepentingan angkutan militer," tambahnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsma Jemi Trisonjaya, menjelaskan, alasan TNI AU membeli Agusta Westland 101 karena sudah sesuai kajian atas kondisi heli angkut yang selama ini digunakan, serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan militer di masa datang.

"Spesifikasi AW 101 yang diharapkan TNI bukan untuk VVIP seperti yang pernah ditolak oleh Presiden Jokowi pada Desember 2015, tetapi untuk kepentingan angkutan militer," kata Jemi. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya