Berita

Budi Gunawan/Net

Pertahanan

Inilah Tantangan Penting Untuk Budi Gunawan

JUMAT, 02 SEPTEMBER 2016 | 19:38 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Digital Intelligence (intelijen digital) merupakan tantangan penting bagi Badan Intelijen Negara (BIN) di bawah kepemimpinan Komjen Budi Gunawan. Pasalnya berbagai bentuk kejahatan modern yang mengancam eksistensi manusia dan negara saat ini sudah lebih banyak berbasis kegiatan digital.

"BIN harus punya kemampuan analisa akurat dan relevan, terhadap arus informasi yang begitu cepat laksana supesonik. Kejahatan hingga perang pun sudah merambah dunia cyber," ungkap Despen Ompusunggu saat berbincang dengan wartawan, Jumat (2/9).

Despen yang juga Praktisi Media dan Komunikasi itu, menilai aneka bentuk kejahatan baik berskala  dan global atau trans nasional, yang tidak mengenal batas dan waktu, kini bertransformasi menggunakan teknologi media baru atau digital, sebagai infrastruktur kejahatan dengan dukungan software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras) yang amat canggih.

Bahkan kelompok teroris, perbankan hingga profiling terhadap orang dan perusahaan kata Despen melakukan aksinya dengan dukungan digital.

Kejahatan konvensional memang tidak boleh diabaikan, namun dengan memperkuat basis digital intelligence, BIN akan lebih responsif dan mampu melakukan antisipasi dan memprediksi kejahatan yang bakal mengancam eksistensi negara, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Berdasarkan kehandalan intelijen digital BIN juga diharapkan mampu memberikan laporan analisa secara berkala atau briefing intelligence yang tepat dan akurat kepada Presiden Jokowi, agar bisa digunakan sebagai basis mengambil kebijakan," beber Despen.

BIN, lanjut dia, harus berfungsi secara modern dan efektif menneruskan informasi penting yang bersifat akurat dan rahasia kepada Presiden sebagai user. BIN harus juga mampu menjadi filter, mata dan telinga Presiden Jokowi serta tegak lurus bagi kepentingan negara, termasuk keterlibatan BIN dalam melakukan profiling hingga background check bagi calon pejabat negara.

"Jangan lagi BIN justru mendapat laporan setelah kejadian, kan aneh. Nah, untuk membangun digital intelligence, tentu saja dibutuhkan perangkat teknologi termutakhir, dan tidak boleh kalah dengan alat-alat canggih yang dimiliki penjahat, sehingga ketersediaan dana tidak boleh jadi alasa bagi ketidakmampuan BIN membangun intelijen berbasi digital," demikian Despen. [sam]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Penyesuaian Tarif Air Sudah Kantongi Rekomendasi KPK

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:27

Bandara Gatot Subroto Way Kanan Kembali Beroperasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:06

Dituduh Maling Sayuran, Bocah SD Disiksa Petugas Keamanan

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:33

Tatib DPR Bisa Copot Pejabat Negara Inkonsitusional

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:24

Gegara Cemburu, Sopir Truk Bakar Teman Wanitanya

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:04

Ganti Kapolri-Panglima TNI Tetap Hak Prerogatif Presiden Bukan DPR

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:32

Kebijakan Tata Niaga LPG 3 Kg Lindungi Masyarakat Kecil

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:14

Indonesia Pusat Gravitasi Industri Kecantikan

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:04

Penghematan Anggaran untuk Pencapaian Visi Presiden

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:28

Pupuk Kaltim Tak Ada Urusan Lagi soal Polis Pensiunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:10

Selengkapnya