Berita

Irman Gusman/Net

Kesehatan

Bos Senator: Indonesia Harus Siaga Virus Zika

JUMAT, 02 SEPTEMBER 2016 | 15:07 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

. Wabah virus zika membuat resah negara Singapura beserta negara terdekat. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) Singapura ditemukan adanya 26 kasus baru infeksi virus zika. Dengan temuan ini, total 82 kasus virus zika terjadi di Singapura.

Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan berdasarkan hal tersebut otoritas bandara internasional di Indonesia harus lebih bekerja ekstra untuk mencegah masuknya penderita pembawa wabah virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Albopictus dari negara lain.

"Kita siaga mengadapi virus itu terutama di tempat airport. Harus ada penambahan anggota di tiap airpot kan kita harus antisipatif," ungkap Irman kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/9).


Sehingga, dirinya memastikan akan meminta Komisi III DPD bidang kesehatan untuk meninjau ke lapangan sejauh mana wabah tersebut sudah meluas.

"Yang penting sekarang bagaimana tindakan kita adalah antisipasi menyediakan peralatan yang bisa mendeteksi orang-orang yang dicurigai membawa penyakit itu, normal itu," tandasnya.

Dirinya juga menghimbau warga Indonesia yang akan berpergian ke wilayah endemik virus zika untuk lebih berhati-hati. Terutama bagi wanita yang sedang mengandung.

"Mengingatkan warga kita supaya mengurangi visit ke Singapur terutama bagi orang yang hamil, supaya mereka tidak terjangkit, semacam travel warning," ungkap pakar ekonomi ini.

Oleh karena itu, pihaknya memastikan akan mengeluarkan travel advisory bagi masyarakat yang akan melancong ke luar negeri.

"Oh iya dong, kita harus memberkan travel advisory kam itu tugas negara sampai mereda. Kalau sudah normal lagi ya sudah," demikian Irman.

Sebelumnya, wabah virus zika marak diberitakan terjadi di Brasil dan wilayah Amerika Latin pada akhir tahun lalu. Virus ini berpotensi mematikan bayi dalam kandungan atau menyebabkan bayi terlahir cacat. Bagi janin yang terdampak virus ini, dapat membuatnya lahir dalam kondisi microcephaly. Hal ini berarti anak akan terlahir abnormal dengan kepala kecil. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya