Berita

Yohana Yambise/Net

Nusantara

Versi Menteri Yohana, Anak-anak Terlibat Gay Bukan Karena Ekonomi Sulit

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2016 | 20:53 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan, sebagian besar anak-anak yang dijajakkan AR (41) kepada kaum gay berasal dari keluarga dengan ekonomi baik.

Menurutnya, bujuk rayu AR kepada anak-anak itu agar tergiur adalah dengan janji pergaulan yang luas di media sosial.

"Tadi sudah dikatakan anak-anak ini, orang tuanya dengan kondisi ekonomi yang baik, tapi karena media sosial. Jadi melalui media sosial ini, kelihatannya AR mengajak dan mengimbau anak-anak itu," ungkap Yohanna ketika menghadiri rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).


Dia menyebutkan, jumlah anak-anak yang tergabung dalam komunitas gay itu kemungkinan lebih dari 99 orang seperti yang diungkap Bareskrim. Komunitas gay tersebut telah berhasil menjaring setidaknya ribuan anak.

"Kami tidak tahu berapa anak-anak yang terlibat. Tapi tahun lalu, beberapa bulan lalu, saya sudah katakan ada 3000 anak-anak yang masuk dalam jaringan gay ini," tambahnya.

Yohana mengakui, sulitnya mendeteksi modus prostitusi yang dilakukan pelaku dan komunitasnya melalui akun media sosial. Dengan adanya kasus ini, Yohanna memastikan pihaknya akan bergerak melakukan deteksi digital agar tidak semakin banyak anak-anak menjadi korban.

"Selama ini kami ingin deteksi itu tapi kelihatannya ini modus terselubung, tersembunyi, susah kita deteksi. Dan saya pikir dengan adanya kasus itu, saatnya kita masuk dan berusaha untuk mencegah agar tak menjalar lebih banyak, karena negara harus menjaga dan melindungi," demikian Yohana.

Sebelumnya, Tim Subdit Cyber Crime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri telah mengungkap prostitusi untuk kaum gay. Penangkapan dilakukan di sebuah hotel di Jalan Raya Puncak KM 75, Cipayung, Bogor, Selasa (30/8) sore.

Korban sendiri hanya diberikan upah Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Padahal, AR mematok tarif ke pelanggannya sebesar Rp1,2 juta.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya menjelaskan, AR tak hanya memiliki tujuh anak untuk disediakan kepada para pelanggannya.

"AR tidak memiliki 7 tapi 99 anak-anak. Ini akan kita tangani secara berkelanjutan," kata Agung dalam konferensi pers di Bareskrim Polri. [sam]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya