Berita

Net

Hukum

Kasus IAH Indikasi Banyaknya Calon Pengantin Di Medan

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2016 | 00:07 WIB

Mantan narapidana kasus terorisme Khairul Ghazali (50) meminta agar seluruh pihak mewaspadai berbagai upaya terorisme yang berpotensi terjadi di Medan. Aksi teror yang dilakukan tersangka IAH (17) menurutnya menjadi salah satu indikasi bahwa potensi untuk merekrut individu untuk aksi radikal masih ditemukan di Medan.

"Masih banyak IAH-IAH lain yang siap menyusul untuk melakukan Amaliyat Jihad yang lebih tepat disebut sebagai aksi teror yang sesungguhnya sangat memalukan dan mencemarkan nama Islam," kata Ghazali seperti dikutip Medanbagus.com, Rabu (31/8).

Sosok yang kini sedang merancang pembangunan pesantren tersebut mengatakan sel-sel jihad di Medan sudah terjadi sejak lama. Hal ini ditandai dengan berbagai teror yang terjadi mulai dari 1976 yakni Komando Jihad, Pembajakan Garuda Woyla tahun 1981, bom di gereja tahun 2000, perampokan Lippo Bank tahun 2003, perampokan Bank Sumut (2009), Perampokan Bank CIMB Niaga tahun 2010) hingga penyerangan Polsek Hamparan Perak (2010) serta yang terakhir teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep.


Ghazali bahkan menceritakan pengalamannya yang pernah menjadi pelaku. Mantan terpidana perkara terorisme ini menyatakan dulu ratusan orang yang dia doktrin dengan paham radikal. Dalam mencari calon 'pengantin', ia mengatakan lebih mudah mendoktrin anak-anak muda yang berasal dari sekolah umum.

"Mereka lebih labil dan lebih mudah dicuci otaknya, sehingga dibuat siap untuk mati, bukan untuk hidup," ungkapnya.

Ia berpendapat, pelaku IAH sudah mulai didoktrik sekitar satu tahun saat masih duduk di bangku SMA. Kemudian berbaiat kepada pemimpin Negara Islam (ISIS) setelah tamat sekolah dan mencoba beraksi.

"Mungkin ini menjadi kasus percobaan bom bunuh tidak pertama di Medan, namun tidak tertutup kemungkinan akan ada kejadian serupa di masa akan datang," demikian Ghazali. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya