Berita

Hukum

Pasca-Bentrok Aparat Dan Warga, Komnas HAM Akan Selidiki Kerusuhan Di Meranti

RABU, 31 AGUSTUS 2016 | 20:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komnas HAM mengapresiasi langkah Kapolri mencopot Kapolres Meranti, Riau, AKBP Asep Iskandar dan menjerat tiga anak buahnya sebagai tersangka.

Tindakan tersebut diambil Kapolri terkait kerusuhan pasca penangkapan dan kematian Apri Adi Pratama (24 tahun), tersangka kasus pembunuhan Anggota Polres Meranti Brigadir Adil S. Tambunan (31 tahun).

"Kami  apresiasi kepada Kapolri atas langkah-langkah pencopotan jabatan Kapolres serta proses pidana terhadap tersangka agar masyarakat tetap percaya institusi Kepolisian," jelas Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, dalam keterangan persnya malam ini (Rabu, 31/8).

Apri Hadi Pratama sebelumnya ditangkap polisi karena diduga membunuh anggota Polres Meranti, Brigadir Adil S. Tambunan. Namun, kematian Apri setelah penangkapan tersebut menyulut emosi warga Desa Selatpanjang.

Mereka lalu melempari kantor Polres Meranti dengan batu, yang mengakibatkan sejumlah kaca pecah. Polisi melepas tembakan peringatan ke udara untuk menenangkan warga. Seorang warga dilaporkan tewas dalam kerusuhan itu.

Atas permintaan banyak pihak, Komnas HAM akan melakukan pemantauan dan penyelidikan atas peristiwa tersebut pada Jumat sampai Senin (2-5/9) mendatang. Pemantauan dan penyelidikan dilaksanakan untuk mendorong proses hukum yang objektif dan imparsial terhadap para pelaku.

"Para pelaku diduga telah melakukan tindakan pidana sehingga menyebabkan kematian beberapa orang warga sipil (2 orang warga sipil)," jelasnya.

Selain itu, pemantauan dan penyelidikan ini juga untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat atas proses hukum yang diberlakukan terhadap para terduga pelaku. Termasuk untuk mendorong terciptanya rasa keadilan bagi para korban dan keluarga korban.  

"Gna terwujudnya kondisi aman dan damai antara masyarakat dan aparat kepolisian sebagai abdi negara serta penegakan hukum yang bermartabat dan memberikan rasa keadilan khususnya kepada para korban," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Ziarah ke Makam Pahlawan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:36

Dinilai Mengolok-Olok Gambar Yesus, Ratu Entok Diadukan ke Polda Sumut

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:21

Habib Rizieq Gugat Jokowi Rp 5,2 Triliun, Ini Respons Istana

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:09

Ini Alasan 116 WNI Lebanon Menolak Dievakuasi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:02

Inflasi Ikut Pengaruhi Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Jokowi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:31

Agustiar Sabran Banyak Dukungan Karena Tekad Tingkatkan Kesejahteraan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:27

Tak Tuntaskan Seleksi, Ombudsman RI Pantas Diduga Tersandera Kepentingan Politis

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:20

Perkuat Sinergitas, 4 Jenderal TNI Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:12

Judi Online Picu 10 Kasus Bunuh Diri dan Ribuan Percerian

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:11

Ketua MPR Diduduki Ahmad Muzani, Tanda Gerindra-PDIP Sejalan?

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:05

Selengkapnya