Berita

Politik

Jihad Menurut Hasan al-Banna Berisi Pesan Damai

RABU, 31 AGUSTUS 2016 | 17:18 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Pergerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang biasanya mengengedepankan syariat agama melalui jihad kali ini dibahas dengan pandangan yang berbeda.

Pusat Studi Timur Tengah dan Perdamaian Global (PSTTPG) bekerja sama dengan Rumah KitaB membuka diskusi mengenai Kitab Jihad "Majmu al-Rasa'il" karya Hasan al-Banna yang juga pendiri Ikhwanul Muslimin. Diskusi ini membahas arti jihad bagi IM dari sisi yang lain dari biasanya.

Menurut peneliti pusat studi KitaB, Jamaluddin Mohammad, karya tulisan Hasan al-Banna tersebut banyak membicarakan Islam, Politik, Negara Islam, Masyarakat Islam, Sistem Ekonomi Islam, Ikhwanul Muslimin, Sistem Tarbiyah dan Usroh. Termasuk pula di dalamnya membahas mengenai jihad dan perjuangan dakwah membentuk masyarakat Islam.

"Menurut Hasan al-Banna, jihad merupakan kewajiban bagi umat muslim. Kewajiban jihad berlaku sepanjang masa. Melepas jihad dari Islam sama halnya dengan mencabut ruh dari jasadnya," ungkap Jamaluddin ketika diskusi di kampus FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Rabu (31/8).

Dia mengatakan, jihad dewasa ini lebih identik dengan perjuangan kaum radikal melalui aksi terorisme dan gerakan radikal. Sedangkan Hasan al-Banna menekankan makna jihad bukan bertujuan untuk saling bermusuhan melainkan ada pesan perdamaian di dalamnya.

"Dalam jihad terkandung pesan agung risalah kubra yakni memberikan hidayah dan keadilan. Jihad hanyalah metode. Tetapi, tujuan utamanya adalah memberikan petunjuk atau hidayah," tandasnya. [ald]

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya