Berita

Fadli Zon/Net

Politik

Lagi, Gagasan Sekolah Parlemen Ditolak Kolega Ade Komarudin

SELASA, 30 AGUSTUS 2016 | 13:08 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gagasan yang dilontarkan Ketua DPR, Ade Komarudin (Akom), tentang sekolah parlemen bagi anggota DPR dan anggota DPRD di seluruh Indonesia malah menuai kritik keras dari koleganya sendiri di jajaran pimpinan DPR.

Kemarin, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menyebut gagasan membangun sekolah parlemen akan mudah menimbulkan kesalahpahaman masyarakat.

Kini giliran Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, yang menanggapi sinis wacana itu. Ia menilai lingkungan parlemen bukan lagi tempat untuk menimba ilmu, melainkan tempat untuk mengambil keputusan negara.

"Saya terus terang enggak setuju dengan gagasan sekolah parlemen, karena parlemen bukan tempat sekolah, DPR tempat mengambil keputusan. Tidak ada di seluruh dunia ini sekolah parlemen," ungkap Fadli di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).

Menurut dia, tempat belajar politik bagi para calon politikus ulung adalah partai politik. Di dalam mekanisme partai seseorang akan mendapatkan materi kaderisasi dan bekal pemikiran sesuai ideologi masing-masing partai.

"Belajar itu di universitas parpol, dalam sekolah kader. Paling penting sekolah yang ada di partai politik. Sekolah partai itu penting. Partai politik itu penggojlokan kaderisasi, pemikiran," pungkasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa masih banyak cara lain untuk meningkatkan kualitas anggota parlemen. Salah satu yang paling mudah adalah seminar politik.

"Kalau sekadar untuk meningkatkan hal-hal yang bersifat teknis, kan bisa digelar workshop. Misalnya, workshop bagaimana mengawasi anggaran, mengawasi pemerintah, pembuatan undang-undang," saran Fadli. [ald]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Penyesuaian Tarif Air Sudah Kantongi Rekomendasi KPK

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:27

Bandara Gatot Subroto Way Kanan Kembali Beroperasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:06

Dituduh Maling Sayuran, Bocah SD Disiksa Petugas Keamanan

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:33

Tatib DPR Bisa Copot Pejabat Negara Inkonsitusional

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:24

Gegara Cemburu, Sopir Truk Bakar Teman Wanitanya

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:04

Ganti Kapolri-Panglima TNI Tetap Hak Prerogatif Presiden Bukan DPR

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:32

Kebijakan Tata Niaga LPG 3 Kg Lindungi Masyarakat Kecil

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:14

Indonesia Pusat Gravitasi Industri Kecantikan

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:04

Penghematan Anggaran untuk Pencapaian Visi Presiden

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:28

Pupuk Kaltim Tak Ada Urusan Lagi soal Polis Pensiunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:10

Selengkapnya