Berita

Mendes Eko Sandjojo (berdiri)

Nusantara

Dengan Dua Modal Ini, Mendes Yakin Indonesia Bakal Jadi Penghasil Pangan Dunia

SENIN, 29 AGUSTUS 2016 | 21:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia merupakan adalah negara dengan lahan tropis terbesar ke dua di dunia setelah Brazil. Karena itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo yakin Indonesia akan mampu menjadi negara penghasil pangan dunia dengan memberdayakan produksi pangan di desa-desa.

Dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan, dia menjelaskan Brazil bisa bangkit menjadi negara dengan perekonomian ke 5 terbesar di dunia mengalahkan Inggris dan Perancis setelah memberdayakan lahan tropis dengan mengaktifkan lahan-lahan pertanian. 30 tahun sebelumnya, Brazil mengalami inflasi hingga seribu persen.

Sementara Indonesia, bisa lebih dari itu. Karena Indonesia tidak hanya memiliki lahan tropis terbesar ke dua di dunia, tapi juga memiliki garis pantai nomor 2 terbesar di dunia setelah Kanada.


"Jadi banyak produk dari laut dan pantai yang bisa diberdayakan seperti tambak, garam, ikan, rumput laut, dan lain-lain," ucap Menteri Eko dalam pembahasan upaya stabilitas pasokan harga pangan di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (29/8).

Menurutnya, jika semua elemen negara bekerjasama untuk memanfaatkan potensi tersebut, akan menjadi kekuatan ekonomi yang akan diperhitungkan dunia.  Bahkan sekarang, Indonesia telah berada pada peringkat ke 16 ekonomi dunia.

"Seratus juta lebih angkatan kerja bekerja di Indonesia. Kalau kita berdayakan untuk bercocok tanam di sektor pertanian, perikanan dan peternakan yang mampu memberikan income rata-rata Rp2 juta saja per bulan bagi masyarakat desa, maka uang yang beredar di masyarakat desa dalam satu bulan bisa mencapai Rp200 triliun," terangnya.

Dia melanjutkan, Indonesia saat ini memiliki sebanyak 74.754 desa. Di mana masing-masing desa memiliki karakter dan keunikan yang berbeda pula. Namun ada satu kesamaan, bahwa mayoritas desa penghasilannya melalui bercocok tanam, peternak dan nelayan.

"Kita lihat desa yang sudah maju, fokus pada produk unggulan tertentu. Meskipun banyak desa yang sudah ada produk unggulan, tapi juga masih banyak yang belum punya produk unggulan. Produk harus besar dan terintegerasi," tekannya.

Selain untuk mendukung program tersebut juga diperlukan sarana pasca panen. Melalui sarana tersebut, hasil pertanian yang melimpah, dapat disimpan dan diolah sehingga dapat menjadi pengendali keseimbangan harga. Namun keterbatasan pemerintah yang belum bisa menyediakan sarana pasca panen dalam waktu dekat, maka penyediaan sarana pasca panen juga akan melibatkan seluruh elemen termasuk pengusaha.

"Kita sebagai pembantu presiden harus bekerjasama. Kalau ini bisa kita terapkan satu desa satu produk. Saya konsultasi Mentan dan Mendag apakah bagusnya satu desa satu produk atau satu kecamatan satu produk. Jika ini berjalan, insya Allah Menteri Perdagangan tidak perlu khawatir lagi jika harga produk akan turun. Karena hasil panen bisa disimpan dalam sarana pasca panen," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya