Berita

Jokowi/Net

Pertahanan

Mulai Muncul Dugaan Jokowi Tak Anggap Penting Lembaga BIN

JUMAT, 26 AGUSTUS 2016 | 07:38 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Isu pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang saat ini dijabat Letjen (Purn) Sutiyoso harus segera diakhiri. Sebab jika desas-desus akan adanya pergantian Kepala BIN tak segera disudahi, akan banyak pihak yang dirugikan.

"Pimpinan BIN yang masih bekerja jelas dirugikan karena beliau tak akan bisa bekerja optimal dengan maraknya sas-sus tersebut," ungkap pengamat politik senior AS Hikam (Jumat, 26/8).

Tak hanya itu, pihak yang digosipkan sebagai calon Kepala BIN juga dirugikan karena dengan munculnya spekulasi tersebut tentu yang bersangkutan juga menjadi sasaran spekulasi politik serta sorotan pihak-pihak yang memiliki kepentingan strategis baik di dalam dan di luar negeri.

"Dan Pemerintah, khususnya Presiden Jokowi (PJ), sebagai pengguna (user) utama dari BIN juga akan terkena limbah gosip tersebut. Minimum akan ada pertanyaan apakah beliau menganggap serius lembaga telik sandi itu atau tidak?" kata mantan anggota Komisi I DPR RI ini.

Lebih jauh dari itu, yang paling dirugikan oleh maraknya gosip ini adalah bangsa dan negara kita, Indonesia. Sebab konstelasi keamanan nasional dan pertahanan negara saat ini dan masa depan sangat volatile. Karena itu, optimalisasi lembaga intelijen straregis adalah mutlak diperlukan.

Dia mengingatkan pemerintah tak boleh membuka peluang sedikitpun bagi BIN menjadi bagian dari arena pertarungan politik dan harus menjaganya agar ia netral dari wacana dan praksis politik.

"Sedikit saja BIN masuk angin karena politisasi, seperti munculnya desas desus tentang pergantian pimpinan seperti sekarang ini, maka resikonya akan sangat besar terhadap keberadaan, citra, dan kinerjanya. Dan berarti kita mempertaruhkan kamnas dan hanneg!" tandasnya.

Isu pergantian Kepala BIN ini sudah lama berebak. Wakapolri Komjen Budi Gunawan dikabarkan yang akan menggantikan. Bahkan beberapa hari lalu digosipkan Presiden sudah mengirimkan nama calon Kepala BIN ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Namun ternyata tidak benar. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Gugatan PKPU Proyek Hambalang Rp91 Miliar terhadap Adhi Karya Ditolak Hakim

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:47

AHY Ungkap Isi Obrolan dengan Puan Maharani

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:36

BPKH Limited Luncurkan Bumbu Kampoeng untuk Jemaah Haji dan Umrah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:27

KPK Masih Koordinasi dengan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi LPEI

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:22

Pasar Saham Amerika Serikat Loyo, S&P 500 Turun 0,2 Persen

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:08

Puff Daddy Hadapi 120 Gugatan Baru Terkait Pelecehan, Korban Ada yang Berusia 9 Tahun

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:58

Denmark Tangkap Pelaku Teror di Kedutaan Israel

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:56

Muktamar Pemikiran Hasyim Asy'ari Digelar di Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

British Airways Setop Penerbangan ke Israel Sebulan Penuh

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

Jelang Akhir Pekan Rupiah Melemah ke Rp15.525

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:20

Selengkapnya