Berita

Bisnis

Wacana Kenaikan Harga Rokok Hingga Rp 50 Ribu Per Bungkus Didukung

SABTU, 20 AGUSTUS 2016 | 22:13 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wacana Pemerintah menaikkan harga rokok hingga Rp 50.000 per bungkus didukung. Karena kebijakan tersebut sekaligus dapat mengurangi kebiasaan masyarakat agar tidak lagi merokok.
‎
"Bagus kita dukung," jelas jelas Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Organisasi dan Hukum, Kodrat Pramudho, di lokasi Jambore Nasional X 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta (Sabtu, 20/8).

Dia menegaskan Jambore Nasional X 2016 yang ditutup malam ini tidak hanya mengajarkan kepada peserta untuk disiplin, kreatif, toleransi, dan cinta alam‎ tapi juga mengajarkan untuk selalu membiasakan gaya hidup sehat dengan tidak merokok.

Kampanye untuk tidak merokok menjadi komitmen Gerakan Pramuka untuk disampaikan kepada seluruh anggotanya. Kampanye ini tertulis dalam spanduk kecil di area perkemahan Jamnas yakni Pramuka Keren Tanpa Rokok”‎. Kampanye anti rokok dimaksudkan agar anggota pramuka punya perilaku hidup sehat‎. Rokok dinilai sebagai musuh bangsa.

"Rokok ini musuh bangsa, semua tahu bahaya rokok bagi kesehatan itu luar biasa. Rokok membunuhmu," ungkapnya.

Kampanye ini diharapakan bisa menumbuhkan kesadaran bagi adik-adik untuk tidak sekali-kali mencoba menghisap rokok. "Kampanye ini akan terus kita masifikan disetiap kegiatan pramuka. Kita juga menghimbau kepada pramuka di daerah untuk melakukan hal yang sama," tuturnya.

Di samping itu, lanjutnya,  pendapatan negara juga otomatis akan bertambah jika harga rokok dinaikkan. Kenaikan harga rokok juga akan membantu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada masa mendatang.‎

Sebelumnya dalam pidato HUT Kemerdekaan RI di hadapan 25 ribu Pramuka peserta Jambore Nasional, Ketua Kwarnas Gerakan Pramua, Adhyaksa Dault mengancam siapapun yang kedapatan merokok di Bumi Perkemahan akan diusir.

"Jaga adik-adik kita Pramuka usia 11-15 tahun, siapa yang kedapatan merokok di Bumi Perkemahan Pramuka akan saya usir, jangan memberikan pendidikan tidak baik untuk adik-adik Pramuka, tegas Adhyaksa.  [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya