Berita

Unjuk rasa wartawan kecam oknum TNI/Net

Nusantara

Penganiayaan Wartawan, Dewan Kehormatan PWI Kecam Oknum TNI AU

KAMIS, 18 AGUSTUS 2016 | 17:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wartawan MNCTV ‎Andri Safrin Purba dan wartawan Tribun Array Argus menjadi korban penganiayaan oknum prajurit TNI AU Lanud Soewondo Medan saat meliput unjuk rasa warga di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia terkait sengketa lahan dengan pihak TNI AU pada Senin lalu (15/4).

Tindakan kekerasan yang dilakukan TNI AU kepada warga juga menyasar dua wartawan tersebut. Akibatnya kedua jurnalis itu mengalami patah tulang.

Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia mengecam tindakan oknum TNI tersebut. [Baca: Akhirnya, Panglima TNI Meminta Maaf Atas Peristiwa Di Medan]

"Dewan Kehormatan dengan tegas menyesali dan mengecam keras perlakuan oknum TNI AU yang melakukan penyerangan, penganiayaan berat dan perampasan alat-alat kerja wartawan yang sedang menjalankan tugasnya," tegas Ketua Dewan Kehormatan PWI, Ilham Bintang, dalam siaran persnya (Kamis, 18/8).

Dia menegaskan tindakan prajurit TNI AU tersebut bukan mengancam dan mengekang kemerdekaan pers, tetapi juga sudah pula menginjak-injak sendi-sendi demokrasi berbangsa dan berbangsa.

"Oleh karena itu Dewan Kehormatan tidak dapat mentolerir adanya penyerangan, penganiyaan berat dan perampasan alat-alat kerja terhada wartawan," ungkapnya.

Atas kasus tersebut, Dewan Kehormatan PWI menyerukan kepada otoritas yang berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap para oknum TNI AU dan seluruh pelaku penyerangan, penganiyaan berat dan perampasan alat-alat wartawan ini.

"Dewan Kehormatan PWI Pusat menyerukan agar segera dihentikan semua tindakan kekerasan terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugasnya. Apabila ada persoalan dengan pemberitaan agar ditempuh mekanisme yang sesuai di bidang pers,"  tandasnya.

Meski begitu, Sekretaris Ketua Dewan Kehormatan PWI Wina Armada Sukardi menambahkan, pihaknya menyerukan kepada segenap wartawan untuk senantiasa tetap dan selalu menegakkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik (KEJ) ketika menjalankan tugas kewartawanannya serta lebih mengutamakan keselamatan diri dari berbagai ancaman, tindakan dan serangan yang membahayakan jiwa raga.[zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya