Berita

jokowi/net

Politik

SMRC: Elektabilitas Jokowi Masih Ungguli Prabowo

SENIN, 25 JULI 2016 | 00:19 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Penelitian terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini masih cukup tinggi yakni 32,4 persen.

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi mendapat dukungan terbanyak, selanjutnya Prabowo Subianto dengan 9,4 persen. Nama-nama lain di bawah tiga persen," kata Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas dalam paparan survei di kantornya, Menteng, Jakarta (Minggu, 24/7).

Menurutnya, tren dukungan untuk Jokowi mengalami kenaikan dalam satu tahun terakhir. Sebaliknya, Prabowo yang menjadi rival di Pilpres 2014 lalu menurun.

"Kenaikan dukungan pada Jokowi ini konsisten dengan tingkat kepuasan atas kinerjanya yang semakin produktif hingga Juni 2016. Pada kelompok yang tidak puas kinerja Jokowi, dukungan kepada Prabowo lebih tinggi dibanding ke Jokowi," jelas Sirojudin.

Penilaian tingkat elektabilitas kedua tokoh itu berangkat dari evaluasi atas kinerja presiden dan wapres periode 2014-2019. Dalam evaluasi, sebesar 67 persen responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi dan 30 persen merasa kurang atau tidak puas.

Dua bidang yang mengalami kemajuan paling tinggi adalah pembangunan infrastruktur yakni 71 persen dan pelayanan kesehatan yang terjangkau yakni 61 persen dibanding tahun lalu. Pada bidang lain, kepuasan di bawah 50 persen.

"Meskipun yang menilai semakin baik lebih banyak jumlahnya dibanding yang menilai semakin buruk. Lebih banyak warga yang menilai kinerja pemerintah Jokowi tidak ada perubahan dalam meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan dalam menekan korupsi," ucap Sirojudin.

Survei SMRC sendiri digelar pada 22-28 Juni 2016 di 34 provinsi dengan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.027 responden yang punya hak pilih. Penelitian mendapati tingkat kesalahan atau margin of error rata-rata 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. [wah] 

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya