Berita

Nazir Foead:net

Wawancara

WAWANCARA

Nazir Foead: Daerah Gambut Yang Terdampak Kebakaran Nantinya Dijadikan Areal Restorasi...

SENIN, 11 JULI 2016 | 09:43 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Memasuki bulan Juli-Agustus 2016, kebakaran hutan dan lahan(karhutla) gambut kembali melanda beberapa provinsi di Indonesia di antaranya; Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat.

Dalam beberapa pekan lalu sa­ja, hutan di dua kabupaten Riau yakni Pelalawan dan Siak sudah terbakar lebih dari 15 hektar. Dan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru merilis keberadaan titik panas di kedua kabupaten tersebut mencapai 18 titik.

Di Sumatera Utara, BMKG mencatat ada 13 titik api yang tersebar di empat kabupaten yakni Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Simalungun dan Tapanuli Selatan. Sementara di Kalimantan Barat, keba­karan hutan terjadi di Kabupaten Mempawah dan Sekadau. Areal yang terbakar mencapai belasan hektare.


Kondisi tersebut jelas meng­hambat upaya restorasi lah­an gambut yang dikomandoi pria ini. Nazir hanya bisa me­maparkan rencananya untuk merestorasi hutan dan lahan yang terbakar.

"Nantinya daerah gambut yang terbakar, dianalisis dan dievalu­asi oleh BRG. Daerah gambut yang terkena dampak kebakaran saat ini nantinya dijadikan arealrestorasi," kata Nazir kepada Rakyat Merdeka, kemarin. Berikut petikan wawancaranya;

Karhutla gambut kem­bali terjadi, pandangan BRG apakah akan kembaliterjadi bencana seperti tahun lalu?
Soal tersebut lebih tepat ke Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Kami hanya memantau, patroli pence­gahan dan pemadaman.

Tetapi tentunya karhutla itu sangat berpengaruh terhadap program restorasi yang sedang dilakukan BRG?
Pokoknya nantinya daerah gambut yang terbakar, dianalisis dan dievaluasi oleh BRG.

Selanjutnya?
Daerah gambut yang terkena dampak kebakaran saat ini nanti­nya dijadikan areal restorasi.

Proses restorasinya nanti­nya bagaimana?
Nanti tidak boleh lagi ditanami akasia misalnya.Itu ke­mungkinan yang paling menan­tang untuk menyamakan sikap atas zona lindung yang harus direstorasi.

Untuk hutan dan lahan gam­but yang direstorasi, sejauh iniperkembangannya bagaimana?
Hingga saat ini, BRG bekerja dengan universitas,masyarakat, NGO (Non Governmental Organization) dan Pemda. Kami sudah memulai kerja restorasi di Kabupaten Pulang Pisau (Kalteng) dan Kabupaten Meranti (Riau).

Memangnya wilayah-wilayah itu yang jadi prioritas BRG?

Kalimantan Tengah merupakan salah satu dari tujuh provinsi diIndonesia yang mendapat priori­tas pemulihan fungsi hidrologisgambutnya. Pemulihan atau restorasi itu dilakukan dalam kurun 2016-2020.

Lantas di wilayah lain ba­gaimana?

Untuk di wilayah lain, tim dari BRG masih merancangnya.

Kapan selesai rancangannya?
Peta prioritas restorasi masih dalam tahap finalisasi. Saya kira akhir Juli ini ram­pung. Sudah tiga minggu kita mendapatkan masukan dari 32 sumber.

Sejauh ini kendala yang dihadapi BRG sendiri apa saja?
Belum ada yang signifikan. Hanya kemarin saja ada data dari perusahaan yang tidak masuk, namun sekarang sudah beres.

Artinya hambatan itu belum ada dampaknya?

BRG kan memetakan mana daerah lindung, mana daerah konsesi perusahaan.

Berapa besar luas wilayah yang jadi target restorasi BRG?

Data BRG, dari total 2.681.441 hektare lahan gambutyang akan direstorasi, selain Kalimantan Tengah, yang terluas adalahSumatera Selatan, yakni 1.972.749hek­tare, Riau 938.485 hektare.

Restorasi juga dilakukandi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Riau, dan Papua. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya