Berita

Sekjen PSI: Aksi Bom Ini Bentuk Kekurangajaran Paling Nyata Di Hadapan Tuhan

SELASA, 05 JULI 2016 | 13:25 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sekjen DPP PSI, Raja Juli Antoni, mengutuk keras atas aksi serangkaian bom yang meledak di tiga daerah di Arab Saudi, yaitu di Madinah, Qatif dan Jeddah, kemarin.

"Ini adalah bentuk kekurangajaran paling nyata dari manusia di hadapan Tuhan, pembangkangan paling nyata terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW, ini tragedi kemanusiaan, kita semua mengutuknya," ujar Sekjen DPP PSI, Raja Juli Antoni, (Selasa, 5/7).

Baginya juga, serangkaian bom tersebut mendatangkan kesedihan. Karena terjadi di akhir bulan Ramadhan, apalagi salah satunya meledak di dekat masjid Nabawi.

"Ini adalah Idul Fitri paling berduka yang saya rasakan, hari dimana biasanya kita semua bertakbir atas kemenangan setelah keluar dari pertarungan bulan Ramadhan. Justru oleh ISIS diubah menjadi hari duka," sambungnya.

Serangkaian teror tersebut, dia menambahkan, Takbir yang akan bergema nanti malam rasanya kehilangan makna. Karena, bukan hanya umat Islam, tapi seluruh umat manusia, hampir saja dikalahkan oleh perilaku teror.

"Semua umat Islam dan siapapun harus membuka mata, bahwa ajaran radikal dan organisasi intoleran bisa menyerang siapa saja tanpa kenal agama dan bangsa," tandasnya.

Pihaknya juga menyampaikan rasa duka yang sama terhadap serangan bom bunuh diri di Kota Surakarta, Solo.  Menurutnya, bom Solo menunjukkan bahwa ISIS juga mendapatkan dukungan dari jaringan radikal di Indonesia.

"Solo adalah symbol kebudayaan nusantara, satu dari sekian banyak sombol keragaman, kota asal Presiden Jokowi, serangan ini sangat simbolik, jelas-jelas ingin menghancurkan sendi utama NKRI yakni toleransi. Kita semua harus menjaganya," ungkapnya.

Karena itu, intoleransi harus dihapuskan dari kamus kehidupan bangsa Indonesia. "Siapapun mereka, Kepolisian harus bertindak tegas, tidak banyak waktu jika NKRI tetap ingin kita jaga," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Sultan Bachtiar Najamuddin Rising Star Bengkulu

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:53

Korea Selatan Sepakat Tanggung Biaya Keamanan Tentara AS Sebesar Rp17 Triliun

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:50

Lawan Hoaks Menuju Pilkada Jakarta Berintegritas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:41

Jadi Irup Terakhir Sebagai Presiden, Jokowi Berterima Kasih ke TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:14

APPI Optimis Multifinance Dapat Bantu Pemerintah Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:47

Kabinet Prabowo-Gibran Idealnya Lebih dari 50 Persen Diisi Profesional

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:24

Jokowi: HUT TNI Tahun Ini Paling Merakyat

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:44

Dinasti di Parlemen, Ini Daftar Anggota Dewan yang Punya Relasi Keluarga

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:20

Peluru Israel Tidak akan Pernah Habis

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:54

Brent Melonjak dalam Sepekan Imbas Timteng Memanas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:53

Selengkapnya