Berita

Brigjen Agung Setya:net

Wawancara

WAWANCARA

Brigjen Agung Setya: Bareskrim Polri Saya Lihat, Mereka Coba Melakukan Tipu Daya Kepada Pengguna Vaksin

RABU, 29 JUNI 2016 | 08:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Polisi bintang satu inilah yang mengungkap jaringan peredaran vaksin palsu. Dari hasil pengembangannya, dia memastikan program vaksinasi yang dilakukan pe­merintah terbebas dari peredaran vaksin palsu.

Lalu siapa yang berada di belakang produsen vaksin palsu hingga beredar di apotek dan rumah sakit, berikut wawancara selengkapnya;

Kabarnya ada pertemuan-pertemuan membahas persoalan vaksin palsu. Apa hasilnya?
Iya, pertemuan kerja antara stakeholder yang berkompeten dalam permasalahan vaksin palsu. Antara lain dari dinas dan Kementerian Kesehatan, Badan POM, pabrikan vaksin, kemudian Ikatan Dokter Anak, dan lainnya. Pertemuan kerja ini untuk memecahkan persoalan vaksin palsu dalam konteks sejauh mana langkah yang harus segera dilakukan supaya kita bisa menangani permasalahan ini secara tepat dan tuntas. Kita di bidang penegakan hukum juga diminta untuk segera melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku-pelaku vaksin palsu yang belum atau saat ini sedang dilakukan penyelidikan. Kemudian dari bidang kesehatan perlu memastikan lagi regulasi yang harus dipatuhi oleh pihak rumah sakit dan distributor obat untuk memastikan vaksin yang beredar adalah asli. Balai POM tentunya juga melaku­kan pengawasan obat, melalui perangkat yang ada pada Balai POM dari pusat hingga daerah untuk mencari dan menemukan vaksin-vaksin palsu yang bere­dar di seluruh Indonesia.

Iya, pertemuan kerja antara stakeholder yang berkompeten dalam permasalahan vaksin palsu. Antara lain dari dinas dan Kementerian Kesehatan, Badan POM, pabrikan vaksin, kemudian Ikatan Dokter Anak, dan lainnya. Pertemuan kerja ini untuk memecahkan persoalan vaksin palsu dalam konteks sejauh mana langkah yang harus segera dilakukan supaya kita bisa menangani permasalahan ini secara tepat dan tuntas. Kita di bidang penegakan hukum juga diminta untuk segera melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku-pelaku vaksin palsu yang belum atau saat ini sedang dilakukan penyelidikan. Kemudian dari bidang kesehatan perlu memastikan lagi regulasi yang harus dipatuhi oleh pihak rumah sakit dan distributor obat untuk memastikan vaksin yang beredar adalah asli. Balai POM tentunya juga melaku­kan pengawasan obat, melalui perangkat yang ada pada Balai POM dari pusat hingga daerah untuk mencari dan menemukan vaksin-vaksin palsu yang bere­dar di seluruh Indonesia.

Cuma itu saja?
Satgas terkait vaksin palsu ini sudah dirancang pemben­tukannya. Dari kepolisian, dari BPOM, Kementerian Kesehatan, dan yang lainnya terkait dengan kesehatan anak. Kita akan segera bekerja dan memastikan vaksin yang ada di lapangan nantinya adalah asli. Kemudian tenaga medis juga memastikan bahwa vaksinnya adalah asli. Dan kita juga membuka hotline dari BPOM, atas temuan atau kelu­han terhadap vaksin palsu ini.

Temuan Anda, bagaimana membedakan vaksin asli den­gan yang palsu?
Identifikasi vaksin palsu ber­dasarkan fakta yang kami lihat bahwa vaksin yang palsu itu dibuat dari botol bekas, kemu­dian diisi dengan cairan infus, air biasa atau anti-biotik. Tutup dari vaksin palsu ini warna dan kerapiannya berbeda dari vaksin asli. Warnanya lebih suram. Kemudian karet penutup di atasnya itu juga warnanya lebih suram. Bentuknya kebih tidak rapi. Kemudian kalau digun­cangkan, vaksin palsu ini lebih encer dari pada vaksin asli.

Oh ya, apakah ada potensi kongkalikong dalam kasus ini khususnya terkait perizinan?
Ini mereka tidak ada yang mempunyai izin. Pelaku-pelaku yang kami tangkap adalah yang tidak memiliki izin edar terkait dengan vaksin palsu ini.

Kalau tidak punya izin, lalu bagaimana bisa beredar di apotek dan rumah sakit?
Intinya, saya ingin memasti­kan bahwa ini adalah perilaku-perilaku kriminal, atau orang yang memanfaatkan peluang dan kesempatan dalam kebutuhan akan vaksin tadi. Umumnya kita ketahui dari mereka adalah motif ekonomi. Jadi, kita akan meng­konstruksikan setiap perkara ini dengan konstruksi hukum. Di mana dari konstruksi ini kita akan merangkai apa-apa yang kita temukan dengan langkah hukum yang diatur dalam KUHP dan memastikan objek dari penyidikan kita ini adalah tepat dan benar.

Vaksin palsu ini apa ada yang masuk dalam program-pro­gram vaksinasi pemerintah?
Vaksin ini didistribusikan oleh mereka secara mandiri. Saya me­lihat mereka mencoba melakukan tipu daya kepada pengguna vak­sin. Karena kalau kita temui di apotek ternyata yang di display itu vaksin asli. Tapi kemudian ada pembeli, yang diserahkan adalah vaksin palsu.

Ada berapa apotek yang sudah teridentifikasi?

Ini dua pemilik apotek sudah kita tahan.

Sudah sejauh mana sebe­narnya daerah sebaran vaksin palsu ini?
Ya, kita terus melakukan pen­dalaman. Nanti perkembangan hasil penyelidikan, tentunya akan menjadi bahan kita untuk mengambil langkah-langkah. Apakah nanti berkembang (daer­ah sebaran vaksin palsu) nanti kita lihat dari pendalaman fakta yang kita temukan. Mereka pasti punya cara untuk mendistribusi­kan. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya