Berita

salamuddin daeng/net

Menakar Vaksin Palsu Hingga Imperialis Perusahaan Amerika

RABU, 29 JUNI 2016 | 03:15 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

TERBAYANG oleh Anda ketika mendapat vaksin lalu dimasukkan atau disuntikkan ke dalam tubuh Anda dan anak Anda, namun Anda tidak tahu virus apa yang sedang dimasukkan, darimana asalnya, apa akibatnya kepada tubuh Anda. Pasti Anda tidak pernah mendapatkan penjelasan yang lengkap, karena Anda tidak cukup berani untuk bertanya.

Belum lagi jika yang dimasukan ke tubuh Anda adalah vaksin palsu, bagaimana virus dalam vaksin palsu itu dihasilkan, apakah dari virus hewan atau binatang, apa dampaknya? Pasti akan semakin gelap dan tidak ada penjelasan tentang itu.

Begitu banyak vaksin yang diperlukan oleh tubuh anda untuk kebal dari berbagai penyakit sehingga muncul sebuah artikel gila yang mengatakan bahwa seorang bayi sanggup menampung 20 ribu vaksin. Ngeri sekali dorongan untuk mengkonsumsi virus-virus tersebut.


Memang, vaksin adalah bisnis yang besar. Nilai bisnisnya pada 2020 diperkirakan akan mencapai 60 miliar dolar lebih. Inilah yang membuat perusahaan-perusahaan raksasa di seluruh penjuru dunia sedang mengejarnya.

Lalu siapa yang menjadi agen pemasaran mereka?

Salah satunya adalah World Health Organoization (WHO). Organisasi kesehatan dunia tersebut ditenggarai merupakan agen utama perusahaan farmasi. Bahkan sekarang mereka mengabaikan sama sekali kritik publik agar WHO melepaskan ketergantungan pada para pebisnis.

Lebih dari 30 persen dari kontribusi untuk anggaran WHO 2011-2012 berasal dari donor swasta, yakni mencapai US$ 4,9 miliar. Sudah pasti kontribusi ini diperuntukkan untuk tujuan tertentu, yang memungkinkan para donor untuk secara langsung mempengaruhi kerja WHO.

The Bill & Melinda Gates Foundation adalah contoh utama. Dengan kontribusi sekitar US $220 juta, donor terbesar kedua untuk anggaran WHO saat ini, setelah Amerika Serikat dan sebelum Inggris di tempat ketiga. Gates sendiri telah berinvestasi lebih dari $25 miliar dalam program kesehatan di seluruh dunia dalam 10 tahun terakhir. Uang tersebut berasal dari hasil dari perusahaan terkenal di industri kimia, farmasi dan makanan.

Yayasan The Bill & Melinda Gates Foundation lebih memilih untuk mendukung obat yang dipatenkan dan vaksin. WHO telah bekerja dengan patuh untuk mereka dan menjadikan kementrian kesehatan di seluruh dunia sebagai cabang cabangnya termasuk di Indonesia telah dijadikan sebagai "Toko Obat". [***]


Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya