Berita

foto:net

On The Spot

Posko-posko Sudah Didirikan Di Terminal AKAP Rawamangun

Melihat Persiapan Hadapi Puncak Mudik
SENIN, 27 JUNI 2016 | 08:09 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pengelola Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, sudah menyiapkan beberapa posko untuk menghadapi musim mudik tahun ini.
 
Ruang tunggu yang terletak di lantai 2 Terminal Rawamangun, cukup ramai. Banyak penump­ang menunggu waktu keberang­katan. Mereka duduk di bangku besi yang tersedia, sambil me­nikmati tayangan ulang pertand­ingan sepakbola.

Pertandingan tersebut di­tayangkan di sebuah televisi layar datar berukuran 32 inc. Sebuah pendingin ruangan (AC) yang ada di belakang, dan dua buah kios yang tersedia di kedua sisi ruangan, membuat para pen­umpang dapat menunggu waktu keberangkatan dengan nyaman.

Di sebelah ruang tunggu terse­but, suasana lebih ramai lagi. Calon penumpang dan karyawan Perusahaan Otobus (PO) lalu la­lang di tempat itu. Ruangan yang berada di kiri dan kanan ruangan tunggu tersebut, adalah tempat pembelian tiket PO. Puluhan loket milik PO bus berjejer di kedua ruangan tersebut.

Loket tiket yang disediakan oleh pihak terminal itu cukup sederhana. Sebagian loket meru­pakan ruang terbuka berukuran 2x1 meter persegi, dengan plang PO bus yang terpasang di atas sebagai penanda. Sebagian lagi hanya berupa meja yang ditem­peli plang PO bus di depannya. Tidak ada sekat, hanya sedikit dipisahkan jarak.

Suasana berbeda terjadi di lantai dasar terminal. Di lantai ini terdapat beberapa posko untuk keperluan mudik Lebaran, seper­ti Posko Kesehatan Umum, Posko Tes Urine, Posko Ibu Menyusui, dan Posko Istirahat Sopir.

Kebanyakan posko yang dise­diakan khusus untuk kebutuhan arus mudik Lebaran itu, hingga Jumat lalu, belum beroperasi. Posko Kesehatan Umum misal­nya, tidak ada petugas atau ba­rang di dalam ruang kaca beru­kuran 4x9 meter persegi itu.

"Memang belum ada petugasnya. Kamis saja perwakilan Dinas Kesehatan baru lihat lokasi. Paling H-7 baru mulai ada petu­gasnya," ujar Kepala Terminal Rawamangun, Bastian kepada Rakyat Merdeka di kantornya.

Menurut Bastian, meski arus mudik sudah mulai, posko yang telah disediakan pihaknya belum beroperasi. Dia menambahkan, Terminal Rawamangun hanya berperan sebagai terminal transit dari Terminal Pulo Gadung dan Terminal Kalideres. Bus dari kedua terminal utama di Jakarta itu, hanya menjemput penumpangdi Rawamangun, untuk kemudian berangkat lagi.

"Di sini mereka tidak ngetem. Biasanya berangkat dari Kalideres atau Pulo Gadung, kemudian mampir ke sini untuk mengangkut dua sampai tiga orang penumpang," kata dia.

Dia menambahkan, para petugas tersebut akan siap untuk melayani para pemudik pada waktunya. Untuk saat ini dia beranggapan, pihaknya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menggunakan Terminal Rawamangun. Alasannya, sampai Sabtu lalu belum terjadi lonjakan penumpang di terminal tersebut. Aktivitas di terminal masih ber­langsung normal.

"Beberapa hari ini armada bus AKAP yang masuk ke Terminal Rawamangun masih sama, yaitu sekitar 40 bus per hari. Jumlah penumpangnya juga masih nor­mal, yakni sekitar 250 orang setiap harinya," ucapnya.

Total PO bus yang berada di Terminal Rawamangun, lanjut Bastian, ada 59. Namun tidak semuanya beroperasi. Setiap hari yang beroperasi hanya sekitar 40 PO, dengan minimal 1 armada bus yang masuk ke terminal dari masing-masing PO.

"Itu pun kadang cuma masuk ke sini, tapi tak ngangkut penumpang. Namanya juga cuma ter­minal transit," jelas dia.

Bastian menyatakan, meski kebanyakan posko yang telah disediakan belum beroperasi, bukan berarti terminal yang dipimpinnya belum siap menghadapi arus mudik. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihaknya untuk memastikan kesiapan itu. Misal dilakukannya pengece­kan berkala (ramp check) oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). "Rampcheck dilakukan setiap hari sejak Senin lalu," terangnya.

Dia memaparkan, pihaknya pun sudah menyiapkan rencana cadangan untuk menghadapi mudik lebaran tahun ini. Salah satunya dengan mengatur jadwal bus yang boleh masuk ke terminal tersebut. Bus AKAP dari Sumatera hanya berada di terminal tersebut dari pukul 08.00 -13.00.

Sementara bus AKAP dari wilayah Jawa Timur hanya boleh ada di terminal dari pukul 10.00 -16.00. Selanjutnya bus dari Jawa Tengah hanya boleh ada di sana dari pukul 16.00 -20.00. Hal ini dilakukan untuk menyiasati ruang di Terminal Rawamangun yang luasnya hanya 4.700 meter persegi.

"Kalau nanti ternyata terjadi lonjakan, paling batas waktu keseluruhannya akan kami per­panjang. Tapi, batas waktu untuk tiap busnya akan dibuat sesing­kat mungkin," paparnya.

Namun, meki Terminal Rawamangun tidak terlalu luas, secara kasat mata kondisi di terminal tersebut tampak lebih tertata dibandingkan terminal lain sep­erti Kalideres atau Pulo Gadung. Didukung gedung baru yang selesai dibangun pada 2015, semua ruangan, mulai dari ru­ang tunggu penumpang sampai tempat tes urine untuk sopir dan kondektur bus, terletak dalam bangunan terminal.

Ruang ibu menyusui seluas 4x4 meter persegi, ruang kesehatan umum seluas 4x9 meter persegi, dan ruang istirahat penge­mudi seluas 4x4 meter persegi semuanya dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC).

Setiap 30 menit atau satu jamsekali, petugas terminal meng­gunakan pengeras suara untuk menyampaikan imbauan kepada pemudik antara lain agar hati-hati dalam perjalanan, tidak memakai perhiasan berlebihan, menyim­pan baik-baik barang berharga, mengenali orang di depan dan di samping, serta jangan mudah terpengaruh jika diberi makanan atau minuman oleh orang tidak dikenal. Selain itu, di beberapa titik terpasang berbagai spanduk dan "banner" berisi imbauan ke­selamatan dan kehati-hatian bagi calon penumpang.

Meskipun lahannya sempit dan hanya dijadikan tempat transit bus paling lama 30 menit, termi­nal ini harus memberilayanan terbaik supaya masyarakat terlindungi dan merasa nyaman.

"Makanya, kami tetap me­nyediakan fasilitas ruang isti­rahat pengemudi, ruang ibu me­nyusui, dan ruang kesehatan," tandasnya.

Latar Belakang
Nomor Rangka Beda Dengan STNK Hingga Rem Tangan Yang Rusak


Ramp check atau inspeksi keselamatan terhadap bus telah be­berapa kali dilakukan. Hasilnya, banyak bus yang tidak laik operasi, tapi dipaksakan untuk menarik penumpang. Bus bermasalah, antara lain ditemukan saat inspeksi keselamatan di Terminal Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (11/6).

Dalam inspeksi yang di­lakukan Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto, ditemukan bus dengan rem tangan tak berfungsi dan nomor rangka berbeda dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). "Setelah melakukan pemeriksaan pada sarana bus, yang fatal adalah rem tangan dan speedometer tidak berfungsi," ujar Pudji.

Selain itu, lanjut Pudji, masih ditemukan 80 persen pelangga­ran berupa adanya pintu keluar bagi pengemudi bus. Padahal, seharusnya sudah ditiadakan, untuk mengantisipasi penge­mudi melarikan diri bila terjadi kecelakaan.

Temuan lainnya, kata dia, kendaraan yang sudah dimodifikasi transmisinya. "Kalau sebelumnya manual, kini menjadi otomatis. Hanya saja dalam surat-suratnya masih belum diubah," sebut dia.

Namun, yang membuatnya marah adalah saat mengeta­hui STNK dan nomor rangka sebuah Bus Primajasa berbeda. "Parah ini, bisa masuk ranah pi­dana. Entah mana yang dipalsu­kan, suratnya atau rangkanya," tegas Pudji.

Selanjutnya, di Terminal Giwangan Yogya, Jumat (17/6). Dari 21 bus yang dicek, hanya lima bus yang dinyatakan laik jalan dan boleh beroperasi kemba­li. Alasannya bermacam-macam, seperti kaca pecah, speedometer mati dan ban gundul.

"Surat-suratnya kami tilang dahulu, baru setelah perbaikan kami akan kembalikan dan boleh jalan lagi," ujar Pudji.

Senada, saat pemeriksaan di Terminal Tirtonadi, Solo, Pudji juga mengungkapkan beberapa temuan yang sama. Seperti kaca depan pecah dan ban gundul. Padahal, dua hal tersebut masuk dalam lima komponen wajib yang harus dipenuhi armada agar mendapatkan sertifikat laik jalan.

Selain itu, lanjut dia, ada yang mengubah pintu belakang dipasang deck. Juga yang me­modifikasi kursi depan pintu darurat. "Harusnya itu semua tidak boleh karena menghalangi pintu darurat," tandasnya,

Sedangkan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga men­gatakan, ramp check di sembilan terminal se-Jabodetabek, hasil­nya tidak memuaskan. "Sudah 685 kendaraan diuji, hasilnya 71 kendaran atau 10,36 persen saja yang laik jalan," tandasnya.

Dia merinci, pada hari per­tama kegiatan ramp check, BPTJ menguji kelaikan jalan terhadap 239 bus AKAP di sembilan terminal. Sebanyak 22 bus dinyata­kan lulus uji kelaikan jalan atau sebesar 9,21 persen.

Hari kedua, ada 227 bus yang diuji. Hasilnya, 25 kendaraan dinyatakan laik jalan atau setara 11,06 persen. Sementara hari ketiga, 219 bus diuji dan hanya 25 bus yang laik jalan atau setara 11,42 persen.

"Kami tidak menduga bisa ter­jadi, kendaraan yang seliweran tidak laik jalan," ucapnya.

Padahal, kata Elly, Perusahaan Otobus (PO) sebenarnya sudah memahami prosedur dan per­syaratan agar bus bisa melaku­kan perjalanan. Hanya saja, PO tidak memandang keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas. "PO jangan main kucing-kucingan, jangan gambling sama keselamatan," tutupnya. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya