Berita

jokowi/net

Hukum

Jokowi Bertekad Indonesia Bersih Dari Narkoba

MINGGU, 26 JUNI 2016 | 12:17 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo kembali menyatakan perang terhadap kejahatan narkotika yang disebutnya sebagai kejahatan luar biasa.

"Kejar mereka, tangkap mereka, hantam mereka!" demikian seruan Kepela Negara Presiden pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Pinangsia Taman Sari, Jakarta, Minggu (26/6).

Di awal sambutannya, Jokowi kembali mengingatkan kerusakan yang ditimbulkan oleh narkoba. Dia menyebut, kejahatan luar biasa tersebut juga telah merengkuh berbagai lapisan masyarakat.


"Di dalam negeri kita, jumlah pengguna narkoba terus meningkat. Tahun 2015, diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang dan 40 sampai 50 generasi muda kita tiap harinya mati karena narkoba. Kerugian material diperkirakan kurang lebih Rp 63 triliun yang mencakup kerugian akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, barang-barang yang dicuri, biaya rehabilitasi, dan lainnya," ungkap Presiden.

Jokowi kemudian menambahkan, para pengedar narkoba kini telah bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk mengelabui masyarakat. Anak-anak dan wanita disebutnya sudah mulai dimanfaatkan oleh para pengedar narkoba untuk dijadikan kurir barang haram tersebut. Selain itu, mainan anak, kaki palsu, dan barang-barang yang tidak diduga lainnya kini juga menjadi modus baru dalam penyelendupan narkoba.

Oleh karena itu, Presiden bertekad untuk tidak lagi membiarkan narkoba merusak generasi muda bangsa Indonesia. Dia mendesak aparat keamanan, agar selalu bertindak tegas terhadap kejahatan luar biasa ini.

"Semua itu harus dihentikan, harus dilawan, dan tidak bisa dibiarkan lagi. Kita tegaskan perang melawan narkoba di Indonesia. Saya ingin ingatkan kepada kita semuanya, kejar mereka! Kejar mereka, tangkap mereka, hantam mereka!" tegas Presiden disambut riuh para hadirin.

"Ingat Bapak/Ibu sekalian, 40 sampai 50 generasi muda kita mati karena narkoba. Kalau UU memperbolehkan, 'dor' mereka! Untungnya UU tidak memperbolehkan itu," tambah Presiden yang membuat tepuk tangan hadiri semakin riuh.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu-membahu memberantas peredaran narkoba. Kejahatan narkoba yang dibiarkan berlarut-larut disebutnya dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Saya ingatkan, semua harus bersinergi. Kita terkadang hanyut dalam runitinas harian kita, padahal kalau ini dibiarkan, bisa melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kata-kata sudah tidak diperlukan lagi, kita memerlukan tindakan nyata. Semua perlu bersinergi, mulai dari BNN, Polri, Kementerian/Lembaga, LSM, masyarakat, semua harus betul-betul melakukan langkah-langkah yang terpadu untuk melawan narkonba," ujar Presiden.

Menutup sambutannya, dengan tegas Jokowi menyatakan bahwa negara akan hadir bersama dengan masyarakat dalam usaha pemberantasan narkoba di Tanah Air. Dia bertekad untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersih dari peredaran dan perdagangan narkoba.

"Dengan kekuatan dan ketegasan kita bersama, kita kejar para pengedar narkoba. Dimanapun ada narkoba di Indonesia saya perintahkan seluruh sumber daya pemerintah untuk hadir dan memberantasnya. Negara kita Indonesia tidak boleh dijadikan tempat lalu lintas peredaran dan perdagangan narkoba lagi, apalagi menjadi tempat produksi barang-barang haram tersebut," tutupnya dalam rilis Tim Komunikasi Presiden.

Hadir dalam puncak peringatan tersebut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi diantaranya Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso selaku penyelenggara. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya