Berita

sumber waras/net

Hukum

Inilah Permainan Cantik KPK, BPK Dan Ahok

SELASA, 21 JUNI 2016 | 15:58 WIB | LAPORAN:

Publik mesti hati-hati menilai hasil pertemuan tertutup membahas kasus Sumber Waras antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kemarin.

Pertemuan itu menghasilkan lima konklusi. Diantaranya, kedua lembaga menghormati kewenangan masing-masing. KPK tetap menyatakan belum menemukan Perbuatan Melawan Hukum Tindak Pidana Korupsi, sehingga belum membawa perkara Sumber Waras ke ranah penyidikan Tipikor.

Namun, KPK tidak menegasikan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigasi yang telah disampaikan BPK kepada KPK, yang isinya adalah ada kerugian keuangan daerah akibat pembelian lahan yang dilakukan Pemprov DKI.


Aktivis Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta, Ferdinan Hutahean, menilai, itu berarti BPK tidak akan mempersoalkan jika KPK tidak menetapkan ada unsur korupsi dalam laporan audit investigasi yang dibuat BPK.

Namun harus diingat bahwa Ketua BPK, Harry Azhar Azis, menegaskan, rekomendasi BPK dari audit investigasi itu berlaku abadi dan Pemprov DKI berkewajiban mengembalikan kerugian yang diakibatkannya hingga batas waktu tak terbatas.

Karena itu, Ferdinan menganggap kesepakatan dua lembaga itu adalah penggiringan opini bahwa Pemprov DKI cukup membayar ganti rugi senilai Rp 191 miliar agar kemudian perkara itu ditutup tanpa ada yang menjadi terhukum. Ia menuding, Gubernur Basuki Purnama alias Ahok paling diselamatkan dalam penggiringan opini tersebut.

"Sungguh beruntung Ahok punya lembaga pembela sekelas KPK. Hanya mengembalikan kerugian negara maka selamatlah Ahok dari jerat hukum. Sungguh sebuah seting operasi untuk selamatkan Ahok yang disiapkan oleh oligarki," ujar Ferdinan di Jakarta, Selasa, (21/6).

Ia yakin ada intervensi kekuasaan yang memaksa KPK mendatangi BPK dengan tujuan menyelamatkan Ahok. Langkah taktis yang dilakukan untuk mengembalikan kerugian negara otomatis menyelamatkan juga KPK dan BPK.

"KPK tidak bisa lagi dipidana dan BPK selamat karena rekomendasinya ditindaklanjuti, auditornya tidak bisa lagi disebut bodoh atau mencemarkan nama baik Ahok. Permainan yang cantik dari KPK, BPK dan Ahok," jelasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya