Berita

Hendropriyono/net

Politik

Hendropriyono Heran Dituduh Tutup Informasi Jokowi Adalah PKI

SABTU, 14 MEI 2016 | 11:40 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono, meminta publik tidak terpancing dengan penyebaran kebencian dan fitnah yang langsung mengarah kepada dirinya dan Presiden Joko Widodo.

Imbauan itu disebarkannya lewat aplikasi WhatsApp, yang juga diterima redaksi.

Secara terbuka, Hendropriyono yang merupakan tokoh di balik pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, membantah tuduhan yang menudingnya menyembunyikan informasi Jokowi sebetulnya kader Partai Komunis Indonesia atau PKI.


"Saya tidak pernah tahu bahwa Presiden RI kita adalah PKI, karena setahu saya ketika PKI kita bubarkan dia (Jokowi) masih bayi. Saya juga tidak tahu bahwa setelah saya pensiun begini lama, muncul PKI Gaya Baru lagi," tegasnya, dikutip dari isi pesan yang disebarnya.

"Aneh, jika saya sekarang dituduh menyembunyikan info bahwa Jokowi adalah PKI. Sebagai rakyat biasa bukan pejabat yang dalam kapasitas khusus, bagaimana cara saya menyembunyikan suatu info?" imbuh jenderal purnawirawan itu.

Dia meminta rakyat Indonesia waspada karena fitnah itu dapat meresahkan masyarakat generasi penerus yang awam terhadap sejarah kebangsaan. Dia juga memohon agar publik tidak membantu kejahatan tersebut dengan ikut menyebarkan pesan sesat lewat media sosial atau perangkat teknologi lainnya.

"Di-delete saja hoax yang merupakan senjata psikologis kaum anti Pancasila dan anti NKRI tercinta dalam perang proxy di zaman cyber ini," ujarnya.

Lewat pesan WhatsApp itu pula Hendropriyono sebelumnya menguraikan bagaimana perjuangannya melawan PKI gaya baru pada 1966-1974 lewat pertempuran fisik di hutan Kalimantan Barat sampai Utara.

"Saya pernah luka berat di medan tempur melawan pasukan mereka, yang melancarkan perang gerilya bersenjata. Bukan cuma gembar-gembor saja. Musuh yang kita hadapi pada 1966-1974 adalah Pasukan Bara (Barisan Rakyat) PKI Gaya Baru yang berfusi dengan PGRS (Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak)," tulisnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya