Berita

ilustrasi/net

Politik

Global Unity Forum, Usaha GP Ansor Membangun Peradaban Tanpa Kekerasan

KAMIS, 12 MEI 2016 | 23:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kekerasan yang mengatasnamakan agama terus terjadi di dunia. Ini lebih dikarenakan pandangan serta penafsiran keagamaan yang cendrung eksklusif, dengan prekspektif bahwa kelompok agamanya adalah paling benar.

Prekspektif ini menjadi dasar dari konflik dan kekerasan yang berujung pada pemaksaan keyakinan serta segregasi umat manusia menjadi yang taat dan yang kafir. Melihat kondisi tersebut, GP Ansor menggagas kegiatan Global Unity Forum (GUF) 2016 demi membangun peradaban tanpa kekerasan.

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, berharap forum ini mampu mengubah paradigma pertempuran melawan ekstrimisme agama menuju kebersamaan dan kerukunan hidup manusia. Dia menilai, agama seharusnya dapat membawa setiap penganutnya hidup damai dengan umat lain, dan bukan sebaliknya.


"Kami yakin forum ini mampu menghasilkan pemahaman dan pijakan bersama untuk menyelamatkan peradaban dunia dari tragedi kemanusiaan yang timbul karena kekerasan atas nama agama," ujar Yaqut, di Hotel The Acacia, Jakarta, Kamis (12/5).

Yaqut menambahkan, saat ini kekerasan yang mengatasnamakan agama terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Perang saudara di Suriah yang tak kunjung surut, ancaman bom bunuh diri di berbagai negara Eropa, hingga konflik Israel-Palestina merupakan bukti jika agama masih dijadikan legitimasi untuk menyerang dan menyakiti sesama.

"Ironisnya kekerasan-kekerasan itu memicu Islamphobia di mana-mana. Islam seolah menjadi pesakitan karena sebagian besar pelaku kekerasan mengaku beragama islam," ujarnya.

Harapannya, GUF mampu menjadi forum dialog antarpenganut agama untuk mencari solusi atas berbagai tindak kekerasan yang terjadi. Menurut dia, tindak kekerasan atas nama agama biasanya terjadi karena kekeliruan tafsir atas pesan-pesan agama.

GUF 2016 menghadirkan pembicara yang berasal dari Indonesian Catholic Bishop Conference (KWI), perwakilan dari Kristen Koptik Mesir, perwakilan dari Myanmar dan perwakilan dari Amerika Serikat serta pembicara asal Yahudi (The Chabad of Hongkong and China Region). Sedangkan dari Indonesia diwakili oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya