Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Panjaitan memberikan jamiÂnan keamanan kepada para anggota Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965. Menurut Ketua YPKP 1965 Bedjo Untung, jaminan itu diberikan menyusul adanya ancaman terhadap para anggota YPKP, yang merupakan korban peristiwa 1965.
"Dansaya juga meminta agar ada jaminan keamanan supaya kuburan massal (korban 1965) itu tidak digusur, dirusak dan dipindahkan, bahkan dihilangÂkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bapak Luhut menjawab dengan lugas kita akan jamin keamanannya. Negara ini negara besar dan akan menjamin keselamatan dan akan perintahkan Kodam dan Kodim," kata Bedjo saat ditemui di Jakarta, kemarin. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana hasil pertemuan Anda dengan Menko Luhut?
Tadi saya ditemui lengkap oleh Luhut dan stafnya full, secara resmi kami diterima Menko Polhukam. Saya ucapkan apresiasi karena Bapak Menko hadir dan menerima kami. Tadi kami sampaikan bahwa YPKP merasa terpanggil atas perÂmintaan Bapak Menko untuk menunjukkan kuburan massal peristiwa 1965.
Tadi saya ditemui lengkap oleh Luhut dan stafnya
full, secara resmi kami diterima Menko Polhukam. Saya ucapkan apresiasi karena Bapak Menko hadir dan menerima kami. Tadi kami sampaikan bahwa YPKP merasa terpanggil atas perÂmintaan Bapak Menko untuk menunjukkan kuburan massal peristiwa 1965.
Sudah disampaikan?YPKP 65 tadi secara resmi menyerahkan
resume dan cataÂtan tentang kuburan massal yang ada di Indonesia.
Di mana saja?Di Sumatera dan Jawa ada 122 titik kuburan massal yang saya serahkan. Sebelum diserÂahkan, saya minta agar Menko Polhukam, supaya kami YPKP 65, bersama saksi pelaku dan saksi korban, dijamin keamananÂnya dalam rangka menunjukkan kuburan masal tersebut.
Untuk apa ada jaminan keamanan?Jaminan keamanan supaya kuburan massal itu tidak digusur, dirusak dan dipindahkan, bahkan dihilangkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Lalu bagaimana tanggapan Menteri Luhut?Ketika saya minta jaminan tersebut, Bapak Luhut menjawab dengan lugas "Kita akan jamin keamanannya. Negara ini negara besar dan akan menjamin keselaÂmatan dan saya akan perintahkan ke Kodam dan Kodim".
Yang penting lagi ada tindakÂlanjut dari Menko Polhukam, akan menginstruksikan kepada bawahannya untuk mendatangi lokasi secara sampel yang ada kuburan massal kalau perlu diÂlakukan ekshumasi (penggalian). Penggalian massal kan harus ada koordinasi Jaksa Agung, Komnas HAM maupun Kemenkumham, sejarah-kebudayaan, jadi akan ada dari arkeologi yang dia hubungi.
Terkait ancaman kepada YPKP, bisa dijelaskan?Teman kita di daerah masih dapat intimidasi, masih daÂpat teror dan ancaman. Bahkan saat datang kemari pun masih mendapatkan teror. Bapak Luhut dengan tegas mengatakan, "Ya akan saya telpon Kodamnya unÂtuk tidak lagi melakukan tekanan pada korban 65".
Pak Luhut dengan lugas menÂgatakan, "negara kita negara besar, kami akan selesaikan". Dia juga bilang tahu persis, karena merasa ada saudaranya yang menjadi korban. Jadi Pak Luhut juga menyampaikan simpati daÂlam hal ini kepada korban 65.
Sebelum menghadap Menko Luhut Anda diancam?Sebetulnya kawan-kawan kaÂmi yang dari Pati, Pekalongan, selalu dimonitor akan melakuÂkan apa. Saya bilang, kawan-kawan kami ke Jakarta unÂtuk bertemu dengan Mmenko Polhukam Pak Luhut, tidak ada hal lain selain itu.
Anda yakin jaminan Menko Luhut akan dijalankan bawaÂhannya?Saya pertama kali membuka dialog dengan Pak Luhut, kaÂmi ada kekhawatiran. Jangan sampai kami melaporkan apa adanya, kami justru dapat anÂcaman. Dalam hal ini Bapak Luhut menyampaikan dengan jelas, apabila dia tidak menjaÂmin keamanan, omongan Pak Luhut dipertanyakan. Tapi saya menangkap, omongan Bapak Luhut serius dengan tegas akan menjamin keamanan.
Terkait jumlah kuburan masÂsal, jumlahnya sudah pasti?Iya betul, yang saya terangkan dari minggu lalu mencapai 122. Berikutnya ada tambahan tapi tidak saya terangkan, (yang 122) itu pun hanya catatan yang ada di Sumatera dan Jawa. Itu tidak semuanya ter-
cover.
Memang di mana saja?Bali, Kalimantan, Sulawesi NTT, NTB, itu belum dimasuÂkan. Jadi jauh lebih besar lagi. Saya jelaskan ada 122 titik, itu saya pertanggungjawabkan. Itu belum termasuk korban 65 yang dibunuh dan dibuang ke laut, ke sungai, Sungai Ular, Sungai Asahan, Sungai Brantas, Bengawan Solo, itu banyak sekali dan itu bisa kami pertangÂgungjawabkan.
Bagaimana Anda mengetaÂhui kalau itu kuburan korban 65?Kami wawancara keluarga korban dan masyarakat di sekitar tempat tinggal korban.
Lantas, kapan pemerintah akan bergerak?Ini secepatnya. Dari omonÂgannya beliau (Menko Luhut) itu secepatnya akan dikoordiÂnasikan.
Penyelesaiannya?Tadi dia menyinggung perÂsoalan 65 akan diselesaikan minimal ada rehabilitasi umum, mengembalikan masa sebelum 65. Itu juga sebagai hasil rangkuÂman simposium lalu, tapi itu beÂlum disampaikan secara resmi, ada tarik menarik yang sangat kuat antara kiri dan kanan.
Tetapi saya melihat ada seÂmangat dari Menko Polhukam akan menyelesaikan kasus ini suapaya tidak jadi beban sejaÂrah. ***