Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, menjadi Menteri Luar Negeri pertama dari negaranya yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi Sosialis yang dipimpin Fidel Castro.
Hammond mendarat di Kuba pada Kamis malam (28/4) dan kemarin sore ia menghabiskan waktu dalam pertemuan dengan pemimpin Kuba, Raul Castro, yang merupakan adik Fidel, di Havana.
Menariknya, kunjungan Hammond terjadi satu bulan setelah sekutu dekat Inggris, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi secara resmi negara pulau itu selama hampir 90 tahun terakhir.
Hammond mengatakan kunjungannya adalah tanda dimulainya hubungan baik United Kingdom dengan Kuba. Hammond dan Raul kemudian berpose untuk foto bersama di Palacio de la Revolution, tempat di mana Obama dan Raul Castro menggelar pertemuan bersejarah mereka bulan Maret lalu.
Telegraph menyebutkan, mereka membicarakan kerjasama di bidang pendidikan, energi, budaya dan jasa keuangan. Seorang sumber mengatakan, pertemuan berlangsung "sangat hangat" dan Kuba menyatakan sangat tertarik untuk membahas bagaimana Inggris bisa membantu mereka dengan jasa keuangan.
Hammond pun bertemu dengan perwakilan dari masyarakat sipil Kuba dan komunitas bisnis Inggris di Havana, kata Kementerian Luar Negeri Inggris.
Inggris, tidak seperti AS, tidak pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Tapi bisnis Inggris masih tetap terbatas di Kuba karena embargo AS terhadap Kuba.
Hammond mengatakan ia ingin kerja sama bilateral yang lebih baik di antara kedua negara lewat perdagangan, peningkatan investasi dan lebih banyak wisatawan dari Inggris ke Kuba. Hammond akui Inggris menjadi negara terbesar kedua sebagai pengirim wisatawan (160.000 orang) ke Kuba, setelah Kanada.
Padahal, sebelum kunjungannya ke Kuba, Hammond sempat menegaskan bahwa Inggris dan Kuba memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang dunia dan sistem pemerintahan.
[ald]