Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Bandung, rusuh, kemarin. Bangunan Lapas, mobil dan motor dibaÂkar. Aksi nekat para narapidana, kabarnya disulut oleh tewasnya tahanan yang diduga dianiaya petugas sipir. Narapidana yang meninggal bernama Undang Kosim.
Undang dituding menyelunÂdupkan narkoba ke dalam lemÂbaga pemasyarakatan. Dugaan lain, Undang tewas lantaran gantung diri. Ini merupakan keÂjadian yang hampir sama seperti kejadian di beberapa Lapas lainÂnya baru-baru ini.
Dugaan-dugaan yang menyudutkan petugas Lapas dibanÂtah oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen PAS Kemenkum HAM) I Wayan Kusmiantha Dusak.
"Itu baru desas-desus. Memang ada seorang napi yang meninggal di dalam sel. Tetapi dugaan bahÂwa dia dianiaya itu belum tahu. Informasi dari Napi katanya diÂaniaya, informasi petugas karena bunuh diri. Biarlah polisi yang mengusut dan menelusuri sebab musabab kematian itu, supaya fair dan tidak hanya desas-desus," ujar I Wayan Kusmiantha Dusak ketika dihubungi
Rakyat Merdeka tadi malam.
Berikut petikan wawancarÂanya; Bagaimana kondisi di Lapas Banceuy saat ini? Sudah terkendali. Tadi baru dari sana, sudah stabil.
Apa penyebab kerusuhan dan pembakaran Lapas kali ini? Jadi perlu disampaikan kemÂbali, bahwa hampir di semua Lapas itu, para napinya sebagian besar adalah pengguna dan atau pengedar narkoba. Sekitar 50 persen napi di setiap lapas itu karena kasus narkoba. Demikian pula di LP Banceuy ini.
Terus... Nah, yang perlu diketahui juga, napi karena kasus narkoba itu dihukum maksimal, artinya tidak akan pernah ada penguÂrangan hukuman. Mau baik kek mau setengah baik, hukumanÂnya harus full dijalani. Kalau dihukum empat tahun ya harus dijalani empat tahun. Tidak ada remisi bagi napi narkoba.
Jadi, terkadang, napi narkoba ini mencari gara-gara, ada saja satu dua orang napi narkoba yang memancing-mancing seÂgala celah untuk ribut. Termasuk kejadian di LP Banceuy, kejadiÂannya seperti itu.
Mengapa perilaku napi narkoba seperti itu? Ya itu tadi, aturan kan meÂnyebutkan, mereka itu tidak ada pengurangan atau remisi hukuman. Jadi, rata-rata napi narkoba akan lama menjalani hukumannya di dalam LP.
Kemudian, sekarang ini kan LP semakin ketat. Tidak seperti dulu. Mungkin, kalau dulu, masih bisa bebas memperoleh uang dengan memasokkan narkoba dan berbisnis narkoba di dalam. Kalau sekarang tidak bisa.
Atau, mungkin yang selama ini bisa komunikasi atau main mata dengan petugas, sekarang sudah kian sulit. Jadi, mungÂkin ya merasa sudah hilang penghasilan dan kenyamanan mereka. Unsur kepentingannya tinggi, dan sudah tidak bisa lagi dilakukan. Dulu lancar-lancar saja mungkin, sekarang sudah enggak.
Biasanya sih napi-napi avonÂturir yang suka usil dan cari gara-gara, memguat huru-hara di dalam LP. Seperti itu juga kejadiannya di LP Grobogan, napi narkoba juga yang menjadi gara-garanya.
Bagaimana dengan kejadiÂannya di LP Banceuy? Jadi, ada penyeludupan narkoba ke dalam Lapas. Ada dua orang napi, ketahuan sama petugas Lapas dan diamankan. Nah, mereka diasingkan, ke sel sendiri-sendiri.
Nah, salah seorang napi narkoba yang ketahuan menyeÂludupkan narkoba itu meningÂgal di dalam sel. Inilah yang dijadikan desas-desus oleh napi narkoba lainnya, bahwa dia meninggal karena dianiaya petuÂgas. Napi-napi lain pun dikomÂpori untuk ribut dan melawan petugas lapas.
Pas kemarin itu, terjadilah huru-hara, teriak-teriak, dan juga massa napi membakar sebagian gedung Lapas. Yang terbakar itu adalah bangunan di bagian depan lapas, yakni setengah geÂdung kantor Lapas, ruang besuk, dan bengkel kerja.
Selain itu, ada dua mobil amÂbulan juga terbakar, dan empat unit sepeda motor pun terbakar.
Apakah tak bisa diantisipasi? Ya kita selalu mengantiÂsipasi. Namun kembali lagi, jumlah napi di Lapas bisa 700 hingga 800 napi, sedangkan petugas hanya 8 sampai 12 orang. Taruhlah yang memancÂing rusuh itu hanya sekitar 50-an napi, tetap kalah jumlah petugas kita. Dari dulu memang ini sudah jadi persoalan juga. Jumlah petugas yang minim dengan napi yang bisa ratusan orang, tidak sebanding.
Bagaimana koordinasi Lapas dengan pihak pengamanÂan lainnya? Jadi sudah sejak 2010 ada MoU (kesepakatan) dengan Kepolisian dan juga Damkar. Memang untuk LP Banceuy ini, Damkar dan petugas agak lama datang ke lokasi. Ya teknis, karena koordinasi dan baru penyesuaian para pejabat baru. Tetapi, ya dengan kepolisian dan Damkar, kita sudah ada MoU. Dan memang mereka yang turun membantu kita selama ini.
Apakah ada napi yang diÂevakuasi?Ada satu orang, yaitu napi yang ketahuan menyeludupkan narkoba itu. Dia sudah dibawa ke Polda untuk diproses.
Anehnya, para napi itu, setÂelah merangsek maju ke bagian depan dan membakar kantor, mereka diam, tidak ada yang kabur atau melarikan diri. Ini memang fenomena, sebab kalau yang bergerak adalah napi narkoÂba, biasanya mereka menyasar kantor untuk dibakar, dengan harapan data-data dan dokumen mereka terbakar. Padahal, ya kita kan sudah punya
back up data-data mereka di Kanwil juga.
Jadi jelas terlihat, bahwa kerusuhan itu terjadi karena keÂpentingan para napi narkoba yang sudah tidak bisa lancar-lancar lagi bermain narkoba di dalam. Saya selalu katakan, meskipun para napi mendesak-desak ini itu, saya tegaskan negara tidak boleh kalah sama mereka. Masa negara kalah sama napi. ***