Berita

ilustrasi/net

Kesehatan

Para Ibu Harus Siapkan Generasi Sehat Cerdas Sejak Dalam Kandungan

KAMIS, 21 APRIL 2016 | 19:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kaum ibu yang sedang menjalani masa kehamilan tidak boleh menganggap remeh kapan saja waktu yang tepat untuk memeriksakan kandunganya ke dokter.

Demikian salah satu saran yang disimpulkan dari media gathering Siloam Hospitals Lippo Cikarang, yang mengangkat tema besar Generasi Sehat dan Cerdas hari ini tepat di peringatan Hari Kartini (Kamis, 21/4).

Dalam rilis Siloam dijelaskan, ada tiga spesialis yang membagikan informasi kesehatan bagi ibu dan anak yaitu dr. Adhitya Indrapraja SpOG M.Kes, dr. Bambang Hari Santosa SpTHT, dr. Melisa Anggraeni, MBiomed, SpA.


Hal umum yang perlu diketahui oleh calon ibu adalah berbagai jenis pemeriksaaan kesehatan sebelum kehamilan berpengaruh terhadap tingkat harapan memperoleh anak yang sehat dan cerdas. Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan darah rutin, tekanan darah, golongan darah dan rhesus, hepatitits B (HBs Ag), TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus,Herpes Simplek Virus), pap smear, gula darah, VDRL ( Veneral Diseases Research Laboratory) dan urinalisis lengkap.

Dalam keterangannya, dr. Adhitya Indrapraja SpOG M.Kes memaparkan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan semasa kehamilan. Berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu. Kemudian setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28 minggu-36 minggu. Dan setiap 1 minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.

Pemeriksaan kehamilan merupakan kegiatan penting karena dapat memonitoring secara menyeluruh, baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya.

Selama kehamilan seorang ibu juga harus dipersiapkan untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Melalui berbagai kelas laktasi, calon ibu diajarkan berbagai aspek menyusui, termasuk berbagai permasalahan yang sering terjadi dan cara menanggulanginya. Kegiatan senam hamil pun berpengaruh secara fisik maupun mental pada saat proses persalinan sehingga lancar.

Sementara dr. Bambang Hari Santosa SpTHT menjelaskan pemeriksaan yang diperlukan bayi yang baru lahir. Setelah proses persalinan, harus segera dilakukan pemeriksaan pada bayi yang baru lahir, seperti pemeriksaan fisik bayi, golongan darah bayi, dan fungsi pancaindra. Tak kalah penting, pemeriksaan pendengaran.

Dalam keadaan normal, bayi dapat berkomunikasi secara efektif saat berusia 18 bulan. Untuk mengetahui kesehatan fungsi pendengarannya, maka sebelum memasuki usia tersebut ada baiknya dilakukan skrining. Karena dengan menemukan secara dini gangguan pendengaran pada bayi maka kesempatan untuk memperoleh perkembangan linguistik dan komunikasi dapat lebih optimal.

Kemajuan teknologi kini telah menemukan alat yang dapat pemeriksaan pendengaran secara obyektif pada bayi, yaitu OAE (Oto-Acoustic Emission). Manfaat pemeriksaan OAE adalah untuk mengetahui apakah rumah siput (koklea) berfungsi normal. Didalam koklea, bunyi akan disaring berdasarkan frekuensinya kemudian diteruskan ke sistem saraf pendengaran, batang otak, hingga mencapai otak. Dari situlah bunyi dapat dipersepsikan oleh anak.

Dalam keterangannya, dr. Melisa Anggraeni, MBiomed, SpA menjelaskan perawatan yang diperlukan bayi dalam masa tumbuh kembang pertamanya. Selain perlindungan terhadap penyakit, menginjak usia satu bulan, bayi memerlukan perawatan yang dapat merangsang fungsi motoriknya. Kegiatan menyenangkan seperti spa merupakan salah satu perawatan yang dianjurkan oleh para terapis anak.

Terapi pemijatan yang dilakukan oleh ibu pun memiliki pengaruh menyehatkan bagi buah hati, sama pentingnya dengan perawatan spa bayi. Tujuan dari sentuhan lembut tersebut yaitu untuk mewujudkan ungkapan cinta kasih sayang orangtua. Perawatan rutin lainnya yang perlu diberikan pada bayi baru lahir ialah kontrol teratur ke spesialis anak. Dokter akan memonitor tumbuh kembang anak. Beberapa hal yang akan diperiksa misalnya kemampuan bicara, kemampuan aktivitas, serta berat dan tinggi badan. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya