Berita

Nusantara

Nasi Tumpeng Buat Yudiana, "Kartini" Difabel Sarat Prestasi Dari Binjai

KAMIS, 21 APRIL 2016 | 11:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dalam rangka Hari Kartini yang jatuh pada hari ini seorang manajer di kampung Kuliner Binjai, Sumatera Utara, Ahmadi, memberikan penghargaan kepada dua orang atlet dengan keterbatasan fisik atau difabel.

Bertempat di lapangan sepakbola Polres Binjai, Jalan Hasanuddin, Ahmadi membawa para siswa serta guru SD Muhammadiyah 01 Binjai dengan menyiapkan tumpeng untuk diserahkan kepada "Kartini masa kini".

Yudiana (45), atlet lempar lembing, cakram dan tolak peluru, yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Binjai Timur, merupakan atlet penyandang cacat yang sudah banyak meraih medali di ajang nasional dan internasional. Ia masih begitu bersemangat walau usianya tidak muda lagi.


Ibu dengan 3 anak dan 8 cucu ini tidak henti memberikan semangat dan motivasi kepada para generasi muda dan siswa yang hadir di lapangan tersebut.

"Sudah 15 tahun saya menekuni olahraga ini. Walaupun fisik saya seperti ini, tetapi saya tidak pernah merasa minder, saya terus berusaha dan berlatih, dan alhamdullilah walau fisik saya seperti ini saya berusaha terus untuk mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga atletik," ujarnya, dikutip dari Medanbagus.com.

"Semoga anak anak Indonesia termotivasi dan bisa mengharumkan nama Indonesia dalam hal yang positif," demikian Yudiana.

Sementara itu, Sri Rahayu (40), pembina atlet difabel yang juga mempunyai kecacatan fisik, mengatakan bahwa penyandang cacat fisik mesti memiliki kesabaran ekstra untuk menjadi atlet.

"Dengan keadaan yang seperti ini, kami angkat martabat dan derajat mereka, dan kami tunjukkan kepada semua orang bahwa kamipun mampu berprestasi," sambung Sri rahayu.

Kegigihan, semangat yang tidak pernah padam serta latihan khusus membuahkan deretan prestasi yang membanggakan. Diantaranya,  1 medali emas tahun 2015, di Singapore; 1 medali emas, 1 perak, 1 perunggu pada PON 2012, di Riau; 2 perak, 1 perunggu pada ASEAN paragames tahun 2011 di Solo; serta 2 perak pada tahun 2014, dalam kompetisi di Myanmar,yang diikuti oleh 11 negara. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya