Belakangan ini, publik sedang dihebohkan oleh berita seorang siswi di Medan yang membentak-bentak polisi wanita dengan mencatut nama Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Pol Arman Depari.
Insiden itu terjadi kemarin, ketika sejumlah siswi SMA di Kota Medan menggelar konvoi usai ujian nasional. Di tengah penertiban oleh anggota polisi di kawasan Jalan Sudirman, mobil Honda Brio yang berisikan sekitar tujuh siswi diberhentikan karena kap belakangnya sengaja dibuka. Salah satu siswi membentak-bentak polisi wanita sembari mengaku-ngaku sebagai putri dari Arman Depari.
Siang ini, pihak kepolisian akan mendatangi sekolah dari siswi yang belakangan diketahui bernama Sonya Ekarina Sembiring itu.
Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari siswi itu dan orang tuanya seputar insiden kemarin.
"Siang ini kami koordinasi ke sekolah yang bersangkutan dan nanti juga memanggil orang tuanya. Setelah interogasi kami lihat langkah ke depan," katanya, dikutip dari
MedanBagus.com, Kamis (7/4).
Mardiaz menjelaskan, sebelumnya pihak kepolisian sudah mengimbau para siswa melalui sekolah masing-masing untuk tidak melakukan konvoi ataupun arak-arakan terkait berakhirnya Ujian Nasional. Namun, hal tersebut tidak dipatuhi oleh seluruh siswa sehingga jajaran kepolisian melakukan tindakan persuasif dengan melakukan pencegatan di jalan dan memberi teguran.
"Padahal itu distop karena pintu (kap) belakang mobil jenis Honda Brio yang dikendarai siswi-siswi tersebut terbuka sehingga membahayakan, sehingga distop dan diimbau agar kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Ditambahan Mardiaz, pada hakikatnya kepolisian tidak persoalkan kasus pencatutan nama itu. Namun, kepolisian akan tetap mempersoalkan pelanggaran berkendara yang dilakukan oleh masyarakat.
"Ketika melanggar kami tindak," tegasnya.
Dalam peristiwa itu, perwira Satlantas Polresta Medan, Ipda Perida Panjaitan, yang menyetop mobil dibentak-bentak oleh para siswi.
"Itu ada mobil lain, kenapa kami saja yang dihentikan," protes mereka.
Ipda Perida sendiri terlihat kesulitan memberikan penjelasan karena protes terus disampaikan secara bertubi-tubi oleh para siswi tersebut.
"Oke mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Ia bahkan sempat menyebut nama Arman Depari hingga langsung mengundang perhatian para wartawan yang berada di lokasi tersebut.
[ald]