Berita

Pertahanan

Wantimpres: Waspadai Potensi Konflik Sunni-Syiah Di Jawa Timur

SELASA, 05 APRIL 2016 | 23:00 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

‎Perlunya Kewaspadaan Terhadap Potensi Konflik Sunni-Syiah di Wilayah Jawa Timur Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH. Hasyim Muzadi mengingatkan kaum muslimin terutama warga nahdliyin, aparat negara dan seluruh lapisan masyarakat waspada terhadap berbagai potensi konflik yang  terjadi di beberapa tempat di Propinsi Jawa Timur. 

"Arena konflik Sunni-Syiah di dunia telah terbukti menjadi awal terobek-robeknya kaum muslimin bahkan penyebab terobek-robeknya sebuah negara. Juga hal ini, di Indonesia pasti merupakan ancaman terhadap NKRI," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu kepada redaksi, Selasa (5/4).

Dikatakan Kiai Hasyim, kaum Sunni harus menahan diri dan selalu bergandengan dengan aparat negara meskipun banyak provokasi terhadap ulama mereka oleh sebagian oknum kaum Syiah, khususnya di daerah Bangil, Bondowoso, Puger dan Madura.

Dikatakannya, potensi konflik Sunni-Syiah di Jawa Timur tidak menutup kemungkinan dalam hitungan waktu menjalar ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Ini terjadi kalau tidak ada formula utuh kenegaraan dan sosial masyarakat untuk penyelesaiannya.

Dalam pandangan Kiai Hasyim, seharusnya PBNU segera turun ke Jatim menyelesaikan masalah sangat rawan ini karena menyangkut keselamatan warga nahdliyin, umat Islam, dan negara.

"Namun banyak warga nahdliyin yang pesimis PBNU mau menyelesaikannya, karena tampaknya lebih penting bagi-bagi Kartu Anggota NU (Kartanu) ke para pejabat tinggi, tidak peduli pejabat tersebut orang NU atau tidak," sindirnya.

Kiai Hasyim menerangkan sebenarnya ada kelompok Syiah yang tidak menghujat para Sahabat Nabi, misalnya Kelompok Ja’fariyah dan Zaidiyah, namun jumlahnya sangat kecil bahkan lebih suka hanya digunakan promosi. 

Ketegangan sosial yang diakibatkan oleh hujatan ini apabila bersinggungan dengan politik kekuasaan, akan terjadi kristalisasi kekuatan antar keduanya kemudian pada tahap selanjutnya akan terjadi konflik terbuka.

Lebih dalam, Kiai Hasyim menerangkan proses menuju konflik terbuka ini dimanfaatkan oleh banyak kaum Islamophobia (musuh Islam dunia) yang diam-diam memperparah arena konflik untuk melakukan devide et impera (pemecah belahan) serta mempersiapkan intervensi pemikiran atau militer asing baik blok timur maupun barat atas dalih keamanan dunia.

"Itulah yang terjadi di Syuriah pada saat sekarang ini. Jika sudah sampai tahap ini, tidak lagi kelihatan Sunni-Syiah-nya, yang ada hanya penderitaan dan kehancuran kaum muslimin dan negara Islam," tukas Kiai Hasyim.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya