Berlari bukan sekadar olahraga fisik, tetapi juga sarat filosofi kehidupan. Hal itu yang mendorong calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno atau Sandi Uno, menggelar "Jakarta Berlari bersama Sandi Uno†di kawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta, tadi pagi (Minggu, 3/4).
"Dengan berlari, kita bisa memotivasi diri dan lingkungan sekitar sekaligus mempunyai peran penting untuk menunjang bisnis," kata pengusaha muda itu kepada wartawan.
Ia menambahkan, berlari adalah olahraga yang paling murah dan sehat, serta bisa dilakukan oleh semua kalangan. Berlari melatih kita untuk menjadi karakter yang tangguh, disiplin, tidak mudah putus asa, kreatif dan selalu mencapai target.
Tadi pagi ia mengajak seluruh warga Jakarta, khususnya warga di Jakarta Timur untuk bergabung bersama dalam kegiatan yang digelarnya, Kegiatan ini penuh makna, salah satunya menyimbolkan inilah saat yang tepat mengajak warga Jakarta bangkit, mengejar ketertinggalan, dan menyetarakan Jakarta dengan ibu kota negara-negara Asia lainnya.
"Jakarta Berlari bersama Sandi Uno" dimulai dari Pintu Air BKT, sekaligus sebagai tempat Finish. Siapa pun boleh berpartisipasi dalam acara ini. Acara ini juga mengajak komunitas lari seperti Extraordinary Jakarta Runner (EJR) dan IndoRunner. Mengenai pilihan trek larinya hari ini, dia nilai BKT memiliki trek lari terbaik di Jakarta dan sering pula digunakan oleh ragam komunitas.
Sandi hadir bersama istrinya, Nur Asia Uno, bersama warga dan komunitas lari untuk berlari sejauh 10 Km. Saat berlari, ia mengajak siapa pun bergabung. Disediakan juga area untuk beristirahat.
"Saat berlari, saya biasanya berhenti setiap 15 menit untuk minum atau hanya mengatur napas," ucap Sandi Uno.
Setelah berlari, di tempat finish, Sandi dan istri mengajak warga untuk mengobrol sambil menyantap sarapan. Kerak telor, bubur ayam, dan lontong sayur dihadirkan sebagai menu sarapan.
"Ada hal mendasar yang kita perlu perbaiki. Di luar negeri istilah
Running the Business diterjemahkan di sini sebagai menjalankan usaha. Jika kita mau mengejar ketinggalan, maka kita butuh berlari, bukan lagi berjalan. Jakarta Berlari adalah istilah yang pantas untuk Kota Jakarta saat ini," tutup Sandi.
[ald]