Berita

Rachmawati Soekarnoputri/net

Politik

Faktanya, Kolaborasi Cukong Kapitalis Dengan Pejabat Negara Masih Berlangsung

SABTU, 02 APRIL 2016 | 12:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Indonesia tengah melangkah mundur kembali ke zaman keterjajahan yang menyengsarakan kaum marhaen.

Hal ini terbukti dengan kebijakan tax amnesty yang dirancang bagi para konglomerat besar yang menyembunyikan uangnya di luar negeri. Belum lagi kasus penangkapan anggota DPRD DKI Jakarta yang menerima uang suap dari raksasa properti Agung Podomoro Land.

"Ada iklan pengembang properti besar jelas dengan iming iming mendapat tax amnesty. Jadi makin jelas tax amnesty merupakan pesanan para pebisnis besar," ujar politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, kepada wartawan, Sabtu (2/4).


Patut diduga, para kapitalis besar dengan diversifikasi usaha bisnisnya menginvestasikan dana keluar atau 'capital flight', tercatat di Singapura sampai China. Seperti di era Orde Baru, konglomerat seperti Liem Sioe Liong dan kawan-kawannya jelas menanamkan modalnya di Tiongkok dengan alasan bahwa daratan China sebagai tanah leluhurnya.

Kemudian, Rachma menyinggung berita anggota DPRD DKI, Muhammad Sanusi, terjaring operasi penangkapan KPK. Tak hanya itu, ada pula pejabat tinggi Pemkot DKI yang diduga terlibat kasus korupsi lahan.

"Jadi tidak heran kolaborasi atau konspirasi antara para cukong kapitalis dengan pejabat publik masih terus berlangsung, tidak banyak berbeda dengan era KKN Orde Baru dan para cukongnya yang memang sudah demikian menggurita bisnisnya," kata dia.

Putri Bung Karno ini teringat pada istilah yang digunakan oleh ekonom nasionalis Kwik Kian Gie, yaitu "9 naga" yang konon menjadi tulang punggung rezim penguasa saat ini, terutama saat bertarung di Pilpres 2014.

"Mau dikemanakan arah negara dan bangsa Indonesia?  Yang jelas Indonesia mengalami set back, kembali keterjajahan lagi oleh kaum kapitalis yang menghisap si marhaen. Tujuan Indonesia merdeka mencapai masyarakat adil makmur bagi 200 juta rakyat bukan untuk segelintir orang," ucapnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya