Berita

presiden jokowi/net

Politik

Menteri Dapat Nilai 6 Karena Tidak Paham Perintah Jokowi

SABTU, 02 APRIL 2016 | 12:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kualitas seorang menteri tidak dapat hanya diukur dengan kemampuan teknisnya menguasai satu bidang.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, Irham Dilmy, dalam diskusi "Cukupkah Hanya Reshuffle?" di Menteng, Jakarta, Sabtu (2/4).

"Kami melihat tidak parsial, tapi lebih komprehensif. Siapapun menterinya, seharusnya birokrasinya ikut saja kepada program besar pemerintah, Nawacita. Tugas birokrasi itu mengingatkan kepada menteri kalau jalan kebijakan melenceng," kata dia.


Menurutnya, menteri hanya satu orang pemimpin dalam kementerian. Bukan berarti tidak penting, tetapi di negara maju pun seorang sarjana hukum bisa memimpin kementerian keuangan.

"Keahliannya enggak penting," sebutnya.

Menurut dia, banyak kejadian belakangan ini beberapa menteri menyebut anak buahnya tidak mengerti apa yang diperintahkannya. Tetapi di sisi lain, jajaran birokrasi di bawahnya pun melakukan insubordinasi karena merasa nyaman dengan rezim-rezim sebelumnya.

Karena itu, Irham tegaskan, kualitas kepemimpinan adalah paling utama yang mesti dimiliki menteri.

"Kemampuan teknis nomor dua dan tiga. Menteri harus ada kemampuan memobilisasi, itu paling penting," tegasnya.

Menjawab pertanyaan berapa nilai rata-rata yang akan diberikannya kepada para menteri Kabinet Kerja saat ini, ia menjawab disertai alasan.

"Harus saya berikan nilai 6, karena saya tahu presiden sering mengeluh karena menterinya bertanya terus, padahal sudah menerima perintah," ungkapnya. [ald] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya