Berita

Sutiyoso:net

Wawancara

WAWANCARA

Sutiyoso: Pekerja Jalan Trans Papua Ditembak Tentara OPM Karena Ogah Setor Pungli

SELASA, 22 MARET 2016 | 09:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kondisi keamanan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, kembali terusik. Pekan lalu, empat pekerja PT Modern Widya Technical (MWT) yang sedang membuka Jalan Trans-Papua di daerah Sinak-Mulia, tepatnya di Desa Agenggen, Distrik Sinak, ditembak kelompok sipil bersenjata.
 
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut, pelaku penembakan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak itu, sering melakukan penyerangan polsek dan polres di wilayah Papua. Polri pun sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Sudah (teridentifikasi) kelom­pok-kelompok yang melakukan penyerangan terhadap polres dan polsek," kata Badrodin.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut, pelaku berasal dari Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) pimpinan Lekagak Telenggen. "Dia itu Panglima TPN-OPM Kodap-XII Sinak, Yambi. Tim gabungan intelijen bersama TNIdan Polri terus memantau pergerakan dan melakukan deteksi kemungkinan pelarian kelompok TPN-OPM Telenggen," kata Sutiyoso kepa­da Rakyat Merdeka, kemarin.


Bagaimana kronologis peris­tiwa penyerangan tersebut, beri­kut penjelasan bekas Gubernur DKI Jakarta itu.

Empat pekerja tewas akibat serangan pekan lalu di Papua, bisa dijelaskan kronologinya?
Aksi penyerangan itu terjadi Selasa, 15 Maret 2016 jam 13.45 WIT. Lokasinya di Jalan Trans Sinak -Tiom, Desa Agenggen, Distrik Sinak, Puncak, Papua. Pekerja PT MWT sedang mengerjakan proyek jalan antara Sinak Kabupaten Puncak menu­ju Mulia Kabupten Puncak Jaya.

Penyerangannya seperti apa?
Dilakukan dalam bentuk penembakan terhadap karyawan PT MWT.

Selain itu?
Ada juga pembakaran terhadap 1 unit excavator dan 1 unit bulldozer milik perusahaan.

Sudah ada data mengenai para korban?
Akibat serangan tersebut, kor­ban meninggal dunia tiga orang. Anis Tiku (Manajer Proyek PT MWT), David (Operator Excavator); dan Andi (Operator Bulldozer). Korban Luka kritis yaitu Daud (Helper Bulldozer). Kerugian materilnya dua alat berat terbakar, satu excavator dan satu bulldozer.

Berapa orang yang melaku­kan penyerangan?
Diperkirakan dilakukan seki­tar 15 orang.

Dari kelompok mana?
Yang sudah kami deteksi, serangan dilakukan kelompok TPN-OPM pimpinan Lekagak Telenggen.

Senjata yang digunakan?
Ada sekitar 10 pucuk.

Sudah diketahui motif­nya?
Berdasarkan penelusuran, kejadian itu kemungkinan be­sar dilatarbelakangi penolakan PT MWT terhadap pungutan liar kelompok TPN-OPM.

Perusahaan lain selalu mem­berikan pungli?
Selama ini perusahaan lain yang beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya memberikannya.

Sejauh ini pelaku penembakan sudah ada yang ditangkap?
Sampai saat ini belum ada. Masih dalam pengejaran aparat Kepolisian dibantu TNI.

Beberapa hari belakangan, isu akan ada operasi militer di Papua berkembang akibat banyaknya kelompok penga­cau keamanan di sana?
Tidak ada operasi militer di Papua. Yang ada adalah penega­kan hukum oleh Polri dibantu TNIterhadap kelompok sepa­ratis bersenjata tersebut.

Memang bagaimana kekua­tan kelompok pengacau di Papua?
Kelompok Separatis Papua berkekuatan sekitar 1000 orang.

Semuanya kelompok ber­senjata?
Nggak. Ada yang bersenjata, ada separatis politik di dalam dan luar negeri.

Anda pernah bertemu den­gan anggota OPM di Jakarta, namun aksi penembakan tetap saja ada. Sebenarnya, apa lang­kah yang paling efektif untuk menghentikan aksi mereka?
Ada beberapa langkah yang dilakukan. Aparat keamanan melaksanakan pengamanan dan pengawalan terhadap pelaksa­naan pembangunan di Papua dan Papua Barat, khususnya daerah-daerah yang terdapat basis kelompok bersenjata un­tuk mencegah intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut.

Lalu?
Kepolisian melakukan pen­egakan hukum terhadap kelom­pok separatis bersenjata yang selama ini mengganggu stabili­tas keamanan. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya