Berita

ilustrasi/net

Politik

RS Terus Bangun Fasilitas, Dokter Marah-marah

SABTU, 19 MARET 2016 | 11:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebetulnya sistem jaminan sosial berupa layanan kesehatan adalah kewajiban negara berdasarkan UUD 1945. Namun, pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan negara.

"UUD kita sudah menjelaskan negara punya kewajiban memberikan layanan kesehatan sepreri halnya pendidikan. Itulah konsep awal SJSN, negara memberikan pelayanan," kata Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf, dalam diskusi "BPJS, Antara Sehat dan Sengsara", di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/3).

Namun karena jumlah penduduk Indonesia begitu besar maka konsep jaminan sosialnya adalah gotong royong alias subsidi silang antara si kaya yang sehat membantu yang miskin yang sakit.


Menurutnya, meski demikian ada persoalan tidak bisa ditangani BPJS Kesehatan. Salah satunya adalah distribusi anggaran yang tidak merata.

Dia menyebutkan, masing-masing RS tipe A rata-rata mendapat anggaran BPJS Kesehatan sebesar Rp 80 miliar per bulan atau satu tahun dapat mencapai Rp 1 triliun. Sedangkan tipe paling kecil (D) rata-rata mendapat Rp 20 miliar per bulan.

"Apakah sudah terdistribusi baik ke tenaga kesehatan, fasilitas dan sebagainya? Saya sering ketemu rumah sakit bangun wing baru, poliklinik baru, fasilitas baru, tapi dokternya marah-marah karena tidak dapat dana cukup," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Sedangkan di daerah, lanjut Dede, lebih banyak masalah. Beberapa RS non BLU (badan layanan umum) tidak bisa menyalurkan dana kepada tenaga kesehatannya karena dana tersebut "berputar-putar" di APBD. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya