RMOL. Tim Ekspedisi Indonesia Raya mendapat kunjungan Atase Pertahanan (Athan) RI, Kolonel (Penerbang) Budhi Achmadi, Rabu (9/3) malam, waktu setempat. Adapun tim ekspedisi sudah tiga hari berada di Kota Mendoza, Argentina, sejak turun Gunung Aconcagua (6.962 mdpl).
Kolonel Budhi sengaja terbang jauh dari Brazil ke Mendoza khusus menemui pendaki tuna daksa kaki satu, Sabar Gorky dan kawan-kawan yang baru-baru ini menyelesaikan misi pendakian ke gunung tertinggi kedua dunia setelah Everest. Dalam misi Seven Summit ini, Sabar Gorky didampingi empat anggota Korps Marinir dengan Komandan Satuan Tugas pendakian, Letkol (Mar) Rivelson Saragih serta seorang jurnalis dari Kantor Berita Politik RMOL, Widya Victoria.
Pertemuan yang dikemas dalam santap malam sederhana bersama manajer pendakian, Dar Edi Yoga dan asistennya, Feril Nawali juga beberapa tamu asal Korea Selatan, serta tuan rumah itu berlangsung dalam suasana santai dan penuh keakraban. Athan RI untuk delapan negara Amerika latin ini tampak begitu antusias menyimak cerita perjalanan tim menggapai puncak Gunung Aconcagua.
Dua jam berlalu. Rintik hujan pun sudah turun, namun obrolan terus berlanjut. Sesekali diiringi canda tawa.
"Mas sudah biasa naik gunung sebelum masuk tentara?" tanya Kolonel Budhi kepada Praka (Mar) Erlando B, pendaki dari Korps Marinir.
"Belum pernah, baru merintis ini," sahut Erlando kalem.
Sementara itu, Dar Edi Yoga kepada Kolonel Budhi secara blak-blakan membeberkan rencana mempertemukan tim dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono sesampai di Tanah Air nanti sebagai wujud terima kasih.
"Ekspedisi ini Pak, bisa terus berjalan hingga sekarang karena pak SBY yang membuka jalan. Menpora ketika itu (Andi Mallarangeng) juga ikut mendukung," tutur Yoga yang aktivis pecinta alam ini.
Dia ingat betul dalam tahun yang sama semasa pemerintahan SBY, yakni 2011, Sabar akhirnya sukses mencapai sekaligus dua puncak gunung tertinggi di dunia. Pertama, Gunung Elbrus yang berada di Rusia. Pedakian dilakukan bertepatan dengan HUT NKRI. Yang Kedua, Gunung Kilimanjaro di Benua Afrika, Tanzania. Disusul puncak Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua tahun 2015 lalu, yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-70 NKRI.
Ibarat prestasi para pemain bola kenamaan asal negara-negara latin, kata Kolonel Budi seperti itulah pula para pendaki yang terlibat dalam misi seven summit.
"Bibit-bibit pemain bola di Brazil itu banyak sekali, tapi untuk menjadi Neymard (Pemain bola handal di Brazil,
red) tergantung garis tangan," cetus Athan yang baru kurang lebih lima bulan berkantor di Brazil ini.
[sam]
