Berita

aburizal bakrie/net

Politik

Gagal Disingkirkan Pemerintah, Kini Ical Penentu Munas Golkar

JUMAT, 04 MARET 2016 | 10:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Melihat kisruh Partai Golkar yang semakin rumit belakangan ini, makin kentara ada usaha pemerintah menyingkirkan Aburizal Bakrie (Ical) dari kepemimpinan yang sah di partai beringin.

Ujung-ujungnya, upaya pemerintah itu malah bertabrakan dengan putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi kubu Agung Laksono (Munas Ancol, Jakarta).

"Terus terang, upaya pemerintah menyingkirkan ARB sebagai Ketua Umum Golkar sangat kentara terbaca oleh publik," kata politisi senior Golkar, Zainal Bintang, kepada wartawan pagi ini (Jumat, 4/3).


Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR ini menilai ada dosa besar Ical di mata pemerintah. Ical menjadi pimpinan kelompok oposisi yang sangat agresif terhadap pemerintahan Jokowi. Dia juga menjabat Ketua Koalisi Merah Putih bersama Prabowo Subianto yang terang-terangan mengambil posisi berhadap-hadapan dengan pemerintah.

"Masuk akal jika pemerintah Jokowi terpaksa menggunakan berbagai cara untuk menggerus kekuatan KMP yang sangat dominan di DPR RI," ujar Bintang.

Dia menambahkan, lahirnya Munas Golkar di Ancol sulit dibantah sebagai awal campur tangan pemerintah untuk menekan laju Golkar yang menjadi motor KMP. Berbagai rekayasa di pengadilan, yang memberi penguatan pada kubu Agung Laksono, ditambah manuver Wapres, Jusuf Kalla, yang berzig-zag politik, membuat Ical merasa perlu untuk "memperlambat" laju Partai Golkar yang berujung kesepakatan islah menuju gerbang rekonsoliasi.

"Tetapi menurut saya, manuver ARB yang menyatakan bersedia islah, sepakat rekonsiliasi, setuju Munaslub, itu sekedar buying time," kata Bintang lagi.

Bintang tekankan lagi bahwa Keputusan MA tertanggal 29 Februari 2016 telah menjadi anti klimaks upaya islah atau rekonsoliasi racikan pemerintah. Menurutnya, Ical akan mati-matian berpijak di atas hasil Munas Bali yang menjadi landasan langkah penyelesaian Golkar ke depan.

"Apakah mau Munas, atau Munaslub atau bertahan sampai tahun 2019, sepenuhnya menjadi domain DPD I Golkar seluruh Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai loyalis ARB (Ical)," pungkasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya