Berita

ilustrasi/net

Dunia

Korut Siagakan Nuklir, AS Minta Tahan Diri

JUMAT, 04 MARET 2016 | 09:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dunia internasional merespons pernyataan terbaru dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tentang kesiapan negaranya untuk menggunakan kekuatan nuklir setiap saat.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan provokatif yang memperburuk ketegangan.

"Kami menyadari laporan ini dan memantau situasi di semenanjung Korea, berkoordinasi dengan sekutu regional kami," kata juru bicara Pentagon, Bill Urban, dikutip dari the guardian.


Sedangkan dari Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, mengatakan negaranya berharap sanksi baru Dewan Keamanan PBB akan dilaksanakan komprehensif dan serius, dan tidak membahayakan warga Korea Utara.

Duta Besar Jepang di PBB, Motohide Yoshikawa, mengatakan, pernyataan Kim Jong Un merupakan cara Korut bereaksi terhadap ancaman sanksi baru dari PBB.

"Mereka mungkin melakukan sesuatu yang lebih dari itu. Jadi, kita akan menunggu," katanya.

Sebelumnya, Kim Jong Un mengeluarkan pernyataan resmi bahwa militernya siap menggunakan senjata nuklir setiap saat dalam menghadapi ancaman yang meningkat dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Kim mengatakan situasi Korut telah begitu berbahaya, karena itu harus bersiap untuk meluncurkan "serangan preemptive".

Perintah Kim itu dikeluarkan lewat media resmi pemerintah, KCNA, pagi ini. Sejauh ini, pernyataan itu diartikan sebagai tekanan balik kepada masyarakat internasional setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi rancangan sanksi baru terhadap Korut. (Baca: Inilah Deretan Sanksi Baru Untuk Korut)

"Dalam situasi ekstrim bahwa imperialis AS menyalahgunakan pengaruh militer dan menekan negara-negara lain untuk memulai perang dan bencana, satu-satunya cara bagi untuk melindungi kedaulatan dan hak untuk hidup adalah memperkuat kualitas dan kuantitas tenaga nuklir dan menyadari keseimbangan kekuasaan," ucap Kim. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya