Berita

mahathir mohamad/net

Politik

Mahathir Meniru Soekarno, Politisi Indonesia Membunuh Karakter Soekarno

SELASA, 01 MARET 2016 | 16:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Para pejabat Indonesia diminta belajar dari langkah mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang mengundurkan diri dari UMNO (United Malays National Organisation), partai berkuasa di Malaysia.

Langkah itu diambilnya sebagai protes karena ia menilai partai yang dibesarkannya itu menempatkan diri sebagai pelindung koruptor. Hal itu terkait pembelaan UMNO terhadap PM Malaysia, Najib Razak, yang diduga terlibat skandal keuangan bernilai besar.

Politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, menyanjung sikap tegas tokoh penerima Star Of Soekarno pada tahun 2015 itu.


"Negeri jiran Malaysia tidak tanggung dalam soal korupsi, sampai-sampai Dr Mahathir Mohamad mundur dari UMNO,  partai yang dibesarkannya karena pimpinannya diduga kuat terlibat mega korupsi," katanya

Menurut putri Bung Karno ini, sikap Mahathir itu perlu diteladani oleh para politikus Indonesia.

Ia kemudian membandingkannya dengan sikap para politikus terhadap kasus-kasus korupsi besar, misalnya skandal mega-korupsi BLBI.

"Skandal Rp 700 triliun, menurut Jusuf Kalla menyengsarakan rakyat seumur hidup karena bunga obligor hitam Rp 60 triliun dibayar tiap tahun dari pajak rakyat. Tapi sampai hari ini rezim penguasa tutup mulut dan telinga alias belagak pilon," katanya.

Menurut dia, keputusan Mahathir itu adalah salah satu contoh sikap yang meneladani Soekarno. Yang membuatnya miris, sikap mencontoh Soekarno itu tidak dimiliki para politikus Indonesia.

"Ironis pemimpin negeri jiran menghormati dan meniru sikap Soekarno, sementara penguasa Indonesia yang memakai simbol dan nama Soekarno malah melakukan pembunuhan karakter atau De-Soekarnoisasi," jelasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya