Berita

Kuntoro Mangkusubroto/net

Politik

Presiden Dan Menteri BUMN Harus Evaluasi Kuntoro Mangkusubroto

SENIN, 29 FEBRUARI 2016 | 09:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Keterlibatan Komisaris Utama PT. PLN, Kuntoro Mangkusubroto, dalam urusan Blok Masela harus menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Belakangan diketahui bahwa Kuntoro adalah salah satu tokoh yang memperkuat  firma konsultan Tridaya Advisory. Firma inilah yang mendampingi perusahaan asal Jepang, Inpex Masela, yang mendapatkan hak mengelola Blok Abadi sejak 1998. Inpex melibatkan Tridaya Advisory sebagai konsultan akhir bulan Agustus 2015.

Kesepakatan di antara kedua lembaga itu ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 2015, atau tak lama setelah isu pembangunan Blok Abadi Masela menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Isu kucuran uang yang diperkirakan sekitar US$ 1 juta dari Inpex Masela kepada firma konsultan Tridaya Advisory menjadi isu hangat yang dibahas masyarakat pemerhati energi.


"Presiden sendiri harus turun tangan. Copot Kuntoro dari jabatan Komut PLN karena dia terlibat konflik kepentingan pribadi dengan persoalan yang menyangkut energi nasional," kata pengajar kebijakan publik Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), Lukman Hakim, kepada redaksi beberapa saat lalu (Senin, 29/2).

Lukman memandang sosok Kuntoro sebagai orang yang bermasalah dalam beberapa perkara besar di era-era pemerintah sebelum Jokowi-JK.

"Kuntoro adalah preseden buruk, orang yang bermasalah mendapat jabatan kembali dalam pemerintahan sekarang ini," katanya.

Menurutnya, sejak awal pengangkatan Kuntoro sebagai Komut PLN diduga banyak pihak terkait hubungan personalnya dengan Menteri ESDM, Sudirman Said. Sudirman pernah menjadi bawahan Kuntoro ketika bersama-sama bekerja di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh pasca tsunami 2004.

"Jabatan untuk Kuntoro bisa dicurigai publik untuk menstimulus kepentingan personal dalam proyek-proyek PLN," kata dia.

Karena itu, Lukman menyarankan Presiden Jokowi mengevaluasi Kuntoro, dan jika diperlukan mencopotnya dari jabatan Komut PLN. Lukman juga meminta Menteri BUMN, Rini Soemarno, menegur keras Kuntoro.

Selain itu, isu Blok Masela harus dijernihkan oleh keputusan presiden. Presiden mesti mengumumkan skenario apa yang dijalankan pemerintah untuk membangun Blok Masela.

"Tentu saja skenario pemerintah itu harus sesuai Nawa Cita. Awas, isu Masela ini ditunggangi banyak Nawa Cita gadungan, yang manfaatkan simbol itu untuk kepentingan pribadinya dan kepentingan pihak asing," jelas Lukman. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya